TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Sebelum meninggal, seorang PDP Covid-19 yang merupakan ibu hamil ini sempat live Facebook.
Ketika live Facebook, ibu hamil PDP Covid-19 ini mengeluh dengan napas tersengal-sengal karena sesak napas.
Sosok ibu hamil PDP virus corona ini merupakan perempuan asal Padang Sidempuan, Sumatera Utara.
Ibu hamil ini sempat dirujuk ke RSUP Adam Malik di Medan pada Jumat (23/4/2020) pukul 23.40 WIB.
Namun ketika di perjalanan, kondisi pasien makin memburuk dan dikabarkan meninggal dunia sebelum sampai di Medan.
"Suaminya menelepon saya tadi dan mengabarkan istrinya (pasien) meninggal dunia saat dalam perjalanan. Kabarnya di daerah Tebing Tinggi," ungkap kepala lingkungan setempat, K Ritonga, Sabtu (4/4/2020) seperti dilansir dari Kompas.com
Sebelum meninggal, pasien PDP corona ini sempat mengungah status di Facebook.
• Update Covid-19 Kota Bogor: PDP yang Meninggal Dunia Bertambah Jadi 17 Orang
• Ini Identitas 2 Korban yang Tewas di Curug Ciloseh Bogor, Ternyata Wisatawan Asal Bekasi
• Viral Wanita Lempar Uang ke Pedagang Duku Karena Takut Corona, Kini Minta Maaf: Gak Ada Niat Remehin
Status FB tersebut ditujukan untuk walikota Padang Sidempuan.
Ia menyebutkan bahwa ingin sekali dirujuk ke RSUD Medan.
Hal tersebut mengingat kondisi kandungannya yang sudah berjalan 6 bulan
Tak hanya itu, menurut pasien PDP Covid-19 ini, fasilitas di rumah sakit Padang Sidempuan bisa dibilang kurang layak.
Ditambah lagi, sesak napas yang diidapknya diakui ibu hamil ini semakin parah
"Untuk bapak walikota Padang Sidempuan tercinta, bapak Irsan. Tolonglah pak, kasih saya kesempatan saya untuk dirujuk ke Medan di rumah sakit yang lebih layak lagi, daripada di rumah sakit umum kota Padang Sidempuan ini."
"Kasihan kandungan saya, fasilitas di sini juga kurang memdai. Kalau saya tahankan lama-lama di sini yang ada saya cepat-cepat mati konyol.
Saya hanya ingin yang terbaik untuk kesehatan dan kandungan saya, sesak saya semakin parah di sini pak. Tolong perbantukan rujukan saya, terima kasih," tulis sang pasien PDP Covid-19, Jumat (3/4/2020).
• Puluhan Orang Datang ke Rumah Minta Uang, Nikita Mirzani: Saya Bantu Orang dari Hati, Bukan Dipaksa
• Ramalan Zodiak Besok, Senin 6 April 2020: Cancer Terancam Putus, Kabar Bahagia untuk 3 Zodiak Jomblo
Setelah menulis status FB, pasien PDP Covid-19 ini lantas live Facebook.
Dalam live Facebook tersebut, terlihat kondisi ruang isolasi ibu hamil PDP corona tersebut.
Menurutnya, ruangan isolasi di rumah sakit tersebut tidak layak untuk dipakai.
FOLLOW:
Pasien PDP Covid-19 ini pun tampak tersengal-sengal ketika mengungkapkannya akibat sesak napas.
Meski begitu ada tabung-tabung oksigen yang digunakan untuk membantu pernapasan pasien
"Sakit, ruangan rumah sakit kota Padang Sidempuan yang tidak layak dipakai. Ini ruangan rumah sakitnya, sesak ya Allah," ujar sang pasien.
• Kewalahan Tangani Virus Corona, Pemkot Bogor Butuh Tambahan Tenaga Medis
• Soal Pembebasan Bersyarat Napi Korupsi Karena Corona, Mahfud MD: Lebih Baik Disana Daripada di Rumah
Setelah itu, pasien PDP virus corona ini pun mengungkapkan pelayanan rumah sakit kepadanya. Seperti makanan dan minumannya.
Minta minum saja 2 jam kemudian baru dateng, sesak ya Allah," ujar si pasien
"Ini gimana mau makan nasinya keras. Orang yang sehat aja gak bisa makan ini, apalagi saya yang sedang sakit," tambahnya
"Ya Allah, Tuhanku, sesak. Tolong," ujarnya.
• Ini Identitas 2 Korban yang Tewas di Curug Ciloseh Bogor, Ternyata Wisatawan Asal Bekasi
• BREAKING NEWS - 2 Warga Tewas Tertimbun Longsor di Kaki Gunung Sanggabuana Tanjungsari Bogor
Bantahan dari pihak Rumah Sakit
Menanggapi keluhan yang disampaikan pasien melalui Facebook itu, pihak RSUD Kota Padang Sidempuan Tetty Rumondang membantahnya.
Terkait ruangan isolasi yang dianggap pasien tidak layak, ia menganggap justru sebaliknya.
"Saya pastikan apa yang disampaikan pasien, 75 persen tidak benar. Itu ruangan yang digunakan pasien adalah ruangan VIP dan yang terbaik untuk kita jadikan isolasi," kata Tetty.
Adapun terkait makanan yang dianggap nasinya keras, ia menyebut juga tidak benar.
Pihak RSUD berdalih makanan yang diberikan kepada semua pasien sama dan sejauh ini tidak ada yang mengeluh.
"Pasien bilang nasinya keras, tapi itu semua yang diberikan kepada pasien dan tidak ada yang komplain. Jadi semua pasien di sini mendapat perlakuan yang sama," ucap Tetty.(*)
(TribunBogor/Kompas.com)