Selain rapid tes, kesehatan Wadi dan petugas pemakaman juga selalu dipantau.
Tak hanya itu saja, ia juga rutin diberikan vitamin.
"Namun tetap dokter menyarankan kami agar selalu jaga jarak dengan lingkungan. Jadi kerjaan saya sehari-hari ya kuburan dan rumah. Kurangi aktifitas di luar itu," jelasnya.
Wadi meyakini, jenazah pasien Covid-19 tidak dapat menularkan virus corona ke petugas pemakaman.
Terlebih jenazah sudah dibungkus plastik, hingga dimasukkan ke dalam peti.
Wadi bahkan tak lagi resah dengan keluarga jenazah yang kemungkinan ODP.
Pasalnya, kini jumlah keluarga yang mengantar jenazah dibatasi.
"Sekarang keluarga yang mengantar dibatasi dan diawasi oleh petugas polisi. Maksimal hanya boleh satu orang yang masuk itu juga setelah kami selesai makamkan," ungkapnya.
Curhat Sopir Ambulans
Tak kuasa menahan sedih, sopir mobil jenazah Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Muhammad Nursyamsurya menangis saat bercerita soal pasien meninggal Covid-19 yang kian bertambah.
Sebagai pihak yang berhadapan langsung dengan jenazah Covid-19, pria yan akrab disapa Pak Syam menjelaskan bahwa angka kematian akibat wabah virus corona terus meningkat.
Sebab diakui Pak Syam, tiap menit dirinya dan dinas DKI Jakarta selalu menerima telepon guna pengurusan jenazah Covid-19.
Sedih melihat kenyataan tersebut, Pak Syam pun mengurai curhatannya kepada Najwa Shihab.
Dalam tayangan Mata Najwa, Rabu (15/4/2020), Pak Syam bercerita soal pekerjaannya sebagai sopir ambulans khusus jenazah akibat Covid-19.