William mengaku selama ini dirinya mengkritisi kebijakan Anies Baswedan masih dalam segi konstitusional.
"Tidak pernah saya membawa personal Pak Gubernur. Saya tidak pernah membawa-bawa apapun yang personal soal Pak Anies," pungkas William.
Adapun soal kritikan, William berujar bahwa sudah jadi tugasnya untuk selalu mengkritisi kebijakan Anies Baswedan.
"Saya sebagai anggota dewan punya tugas untuk mengkritisi apa yang menjadi kebijakan Gubernur. Itu adalah sumpah jabatan saya, karena saya harus melaksanakan fungsi pengawasan," ujar William.
Lebih lanjut, William berujar bahwa PSI kerap mengapresiasi kebijakan yang baik dari Anies Baswedan.
William pun memberikan beberapa contoh saat PSI tak segan memuji kebijakan Anies Baswedan.
Heran dengan tudingan Geisz Chalifah soal PSI ingin menjatuhkan Anies Baswedan, William langsung balik bertanya.
• Ridwan Kamil dan Ganjar Ogah Ikut Buka Kembali Bioskop seperti Anies Baswedan, Yunarto Wijaya: Top !
• Gantikan Grace Natalie Jadi Plt Ketum PSI, Ini Perjalanan Giring di Politik Usai Hengkang dari Nidji
William ingin agar Geisz Chalifah memberikan bukti soal kapan dan siapa sosok yang ingin menjatuhkan Anies Baswedan dari PSI.
William mengaku akan menegur sosok tersebut.
"Justru saya ingin bertanya balik kepada Pak Geisz, kapan anggota DPRD fraksi PSI mem-bully, ingin menjatuhkan ? Kalimatnya seperti apa ? Dan siapa yang menyatakan itu, biar saya tegur," ujar William Aditya.
Menanggapi tantangan William, Geisz Chalifah pun menjawabnya.
Geisz Chalifah menyebut beberapa nama kader PSI yang kerap mengkritisi Anies Baswedan hingga menjurus ingin menjatuhkan sosok sang Gubernur.
"Gampang banget, buka aja tweet Guntur Romli. Buka aja tweet-nya Tsamara. Banyak banget lah itu. Tiap hari juga ada. Udah lah kalau yang kayak gitu mah," kata Geisz Chalifah.
Tak mau perdebatan tersebut berlarut-larut, Karni Ilyas selaku pembawa acara pun menyudahinya.
"Udah, udah, udah, jangan lanjutin lagi lah," pinta Karni Ilyas.