Perbuatan Moeldoko bahkan disebut SBY telah mempermalukan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"Dan hanya mendatangkan rasa malu bagi perwira dan prajurit yang pernah bertugas di jajaran Tentara Nasional Indonesia," kata SBY.
Diketahui, Moeldoko pernah menjabat Kepala Staf TNI AD (KSAD) sejak 20 Mei 2013.
Baca juga: Sempat Diajak Gabung Demokrat Moeldoko, Gatot Nurmantyo Buat Pengakuan Mengejutkan, AHY Breaksi
Baca juga: Moeldoko Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Gaya Pidato AHY Disorot, Tegaskan Siap Melawan
Saat itu SBY menunjuk Moeldoko sebagai KSAD menggantikan adik iparnya, Pramono Edhie Wibowo yang memasuki masa pensiun.
Moeldoko juga diangkat menjadi Panglima TNI periode 2013-2015.
Saat itu Moeldoko diusulkan SBY untuk jadi Panglima TNI menggantikan Agus Suhartono yang segera pensiun.
Presiden ke-6 RI itu kini mengungkapkan penyesalan dan rasa bersalahnya sembari mengelus dada.
"Termasuk rasa malu dan rasa bersalah saya yang dulu beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya (Moeldoko)," ungkap SBY.
SBY lantas memohon ampun kepada Allah SWT karena telah memberikan kepercayaan kepada Moeldoko.
"Saya memohon ampun kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa atas kesalahan saya itu," sambung SBY.
Menanggapi gejolak Partai Demokrat, Rocky Gerung singgung etika politik.
Baca juga: Moeldoko Bersedia Jadi Ketum Demokrat Versi KLB, AHY : Tidak Semua Senior Bisa Jadi Contoh Baik
Baca juga: Spanduk AHY di Bogor Masih Dipasang Sebagai Ketum Partai Demokrat, Kader : Kita Tetap AHY
Dilansir TribunnewsBogor.com dari YouTube Rocky Gerung Official, Rocky Gerung juga sedikit mengungkit soal Moeldoko pernah mengisi jabatan tinggi TNI saat SBY menjabat sebagai presiden.
"Moeldoko dibesarkan SBY, tapi mengkudeta anaknya (AHY) kalau mau kudeta SBY pada waktu itu, lebih fair, ini mengkudeta anaknya," kata Rocky Gerung.
"Pemimpin itu pertama harus mengerti etika politik," jelas Rocky Gerung.