Bukan dengan Anies Baswedan, Prabowo Ternyata Lebih Cocok Dipasangkan dengan Sosok Muda Ini

Penulis: Vivi Febrianti
Editor: Soewidia Henaldi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, salah satu kandidat calon presiden 2024.

Kemudian yang ketiga, lanjut Yunarto, terkait dengan bagaimana memiliki basis masa Islam.

"Kenapa? Simple, karena Pak Prabowo kita tahu secara personal branding lebih dikategorikan pemimpin nasionalis," ungkapnya.

"Saya menyebutkan ada nama sebetulnya bisa masuk dalam kategori itu, ada Ridwan Kamil walapun tidak punya partai," lanjut Yunarto.

Selain itu, calon lainnya yang mungkin yakni Anies Baswedan.

"Mungkin saja, walaupun pertanyaannya sekarang dalam kondisi berimbang, Anies Baswedan dengan Pak Prabowo, siapa yang mau jadi wakil, kan gak mungkin Pak Prabowo jadi wakil," ungkapnya.

Baca juga: Prabowo Akan Maju Pilpres 2024, Gerindra Mulai Panaskan Mesin Politik

Baca juga: Pengamat LIPI Beberkan Potensi Airlangga dan Prabowo Bisa Dinominasikan Sebagai Capres

Pada kategori tersebut, menurut dia, Cak Imin juga masuk meski elektabilitasnya belum tinggi dan belum masuk dalam survei.

"Tapi beliau memiliki barisan yang memang paling besar dalam konteks masa pemilih Islam yang dianggap mewakili NU. Tapi apakah sudah bisa dipastikan Cak Imin dianggap merepresentasikan seluruh masyarakat basis masa PKB? Itu yang jadi PR," bebernya.

Sebab berdasarkan survei, kata dia, ketika ditanyakan ke pemilih PKB, rata-rata belum memilih Cak Imin.

"Orang lebih banyak yang memilih Pak Prabowo, memilih Ganjar, dan memilih Anies. Saya pikir PR nya ada di situ, menguji bagaimana sikap atau statement Cak Imin yang mengatakan sudah solid," tandas Yunarto.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin ketika ditemui di rumah dinasnya, Jakarta, Jumat (25/5/2018). (KOMPAS.com/ MOH NADLIR) (Kompas.com)

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid mengatakan bahwa itu adalah tugas para kader saat ini.

"Ya tentu itu tugas kami sebagai kader untuk terus berjuang untuk ketua Umum, Cak Imin, agar yang disampaikan dalam survei tadi, keterikatan masa PKB dengan ketua umumnya itu makin dekat. Waktunya masih cukup, gak usah khawatir, Belanda masih jauh," tandasnya.

Menanggapi kesiapan Cak Imin jadi cawapres Prabowo, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, pihaknya membuka diri untuk koalisi.

"Cuma memang perlu kami sampaikan, kami belajar dari pengalaman dua pemilu terdahulu, posisi capres cawapres itu kedua pasang calon ditentukan saat injury time," kata dia.

"Tekad kami, kader Gerindra menginginkan Pak Prabowo maju capres," ucapnya.(*)

Berita Terkini