"Langsung dibawa pas mau ke gerobak, kok ada orang berkumpul pasti ini dompet ada uangnya. Saya menunggu dulu takut difitnah," kata Caslam.
"Tapi kenyataannya kalau enggak diambil sama saya, dompet diambil sama orang lain nanti nuduhnya ke saya," lanjutnya.
Caslam mengaku menemukan tas namun tak memiliki niat untuk mencurinya.
"Jadi saya tuh sebenarnya menemukan tas, tapi disangka mencuri," ujar Caslam
Saat bertemu Toto pun, kata Caslam, ia mengaku menemukan tas tersebut.
"Saya ketemu Pak Toto, saya bilang, tasnya mah ada, tapi Pak Toto jangan macam-macam, takut saya dipukulin warga," ucapnya.
Sebelum bertemu Toto, Caslam mengaku telah menyimpan terlebih dahulu tas milik warga tersebut di sebuah tempat.
Ia beralasan, tas tersebut akan dikembalikan jika ada seseorang yang merasa kehilangan.
"Iya saya simpan dulu (tasnya), takut kena basah. Nanti saya kasihin jika ada orang yang merasa hilang," jelas dia.
Kapolres Majalengka, AKBP Edwin Affandi mengatakan, usai menerima informasi dari lapangan, pihaknya langsung melakukan konfirmasi dengan mendatangi lokasi yang dimaksud.
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan pemanggilan terhadap beberapa orang yang diduga berada di lokasi.
"Kami Polres Majalengka sudah melakukan konfirmasi ke lokasi dan kita juga sudah melakukan pemanggilan beberapa orang yang ada di lokasi tersebut," ujar Edwin kepada Tribun, Jumat (29/10/2021).
Dari penyelidikan yang dilakukan, kata Kapolres, bahwa korban penganiayaan atas nama Caslam terbukti melakukan tindakan pencurian.
Di mana, tas yang berisi uang senilai Rp 1,5 juta dan barang berharga lainnya milik warga Desa Cibogor telah diambil.
"Dari fakta yang di lapangan bahwa Kakek Caslam memang melakukan tindakan pencurian sebuah tas yang isinya beberapa barang berharga."