Bantah Wagub DKI, Pengamat Sebut Sumur Resapan Program Anies Bukan Solusi Banjir Jakarta

Penulis: Vivi Febrianti
Editor: Vivi Febrianti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dan Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Yayat Supriatna.

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Yayat Supriyatna, menanggapi langkah pembuatan sumur resapan yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta.

Menurut Yayat, sumur resapan bukan diperuntukkan untuk pengendalian banjir.

Ia menyarankan, Pemprov DKI sebaiknya membuat situ atau bendungan untuk mengatasi persoalan banjir.

Di samping itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengklaim bahwa pembuatan sumur resapan itu berhasil berkontribusi untuk penanganan banjir dan genangan.

"Pembuatan sumur resapan itu sangat membantu. Meski hujan cukup lebat dan cukup ekstrem, namun genangan tersebut bisa dengan cepat surut," kata Riza dilansir dari Kompas.com, Selasa (9/11/2021).

Menanggapi hal itu, Yayat Supriatna, menilai pembangunan drainase vertikal untuk sumur resapan bukan solusi utama banjir di perkotaan.

Dilansir dari KompasTV Selasa, Yayat mengatakan, penyebab banjir di Ibu Kota salah satunya karena curah hujan.

Menurut Yayat, dengan kondisi hujan dengan intensitas tinggi bahkan ekstrem, sumur resapan dari drainase vertikal tidak bisa berfungsi dengan baik.

Pembangunan sumur resapan baik dilakukan untuk menyimpan cadangan air tanah, bukan untuk menampung debit air yang cukup besar.

"Banjir itu faktor utamanya adalah curah hujan. Kalau curah hujan dengan intensitas tinggi atau ekstrem, efektivitas dari sumur resapan untuk mengatasi banjir itu tidak direkomendasi. Karena memang fungsi sumur resapan itu adalah untuk menyimpan, menambah, atau membuat tabungan air," ucap Yayat.

Baca juga: Anies Prioritaskan Formula E Daripada Normalisasi Sungai, Korban Banjir : Dulu Gak Separah Ini

Baca juga: Selalu Disalahkan Bila Jakarta Banjir, Bupati Bogor : Tidak Pernah Ada Action dari DKI

Ia berharap Pemerintah bisa mengendalikan volume air yang melimpah dengan membangun waduk atau situ.

"Kalau misalnya disediakan waduk atau katakanlah retention pond dalam bentuk situ, bendungan, atau katakanlah embung, kemungkinan itu bisa membantu," lanjutnya.

Senada, hal itu juga diungkapkan oleh DPRD DKI Jakarta.

Komisi D yang berurusan dengan Sumber Daya Air dan Bina Marga malah meminta Pemprov DKI Jakarta mengevaluasi program pembuatan sumur resapan.

"Terkait program Gubernur Provinsi DKI Jakarta tentang pembangunan sumur resapan untuk pengendalian banjir, banyak keluhan dari masyarakat luas terkait tidak efektifnya dampak dari pembangunan sumur resapan untuk mengurangi banjir," tulis Komisi D dalam rekomendasi yang disampaikan dalam rapat Badan Anggaran di Gedung DPRD.

Halaman
123

Berita Terkini