Kondisi Armia yang diduga mengalami keterbelakangan mental itu akhirnya membuat kasusnya tak diperpanjang.
Bersama keluarga, Armia dilepaskan polisi.
Polisi lantas menyarankan kepada keluarga agar membawa Armia ke rumah sakit jiwa.
“Jadi sudah selesai masalahnya. Kita sarankan untuk dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh pada keluarganya. Sehingga tidak menimbulkan kegaduhan dan hal-hal yang tak dinginkan lainnya," sambung AKP Asriadi.
Tidak Sakit Jiwa
Kendati sudah mengaku ke polisi bahwa Armia mengidap gangguan jiwa, fakta lain terungkap dari keluarga lain sang pemuda.
Adik Armia, Samsul Bahri membantah kabar sang Abang tergolong Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Menurut Samsul Bahri, Armia memang memiliki gelagat aneh belum lama ini.
Namun hal itu disebabkan karena sang pemuda baru saja mengikuti pengajian di pedalaman Aceh Besar.
Diakui Samsul Bahri, sikap sang kakak berubah drastis semenjak ikut pengajian di tahun 2021.
“Jadi setelah pulang dari tempat pengajian itu, semua tingkah lakunya berubah,” kata Samsul Bahri kepada Serambi News dikutip TribunnewsBogor.com, Senin (24/1/2022).
Perubahan Armia terlihat dari cara berpakaiannya yang sering mengenakan pakaian koko, peci putih, dan sorban.
Tak hanya itu, Armia juga sering mengajak warga untuk meningkatkan ibadah.
Perubahan ke arah yang lebih baik itu nyatanya diterima oleh tetangga dan keluarga.
Tapi perihal pengakuan Armia sebagai Imam Mahdi, keluarga ogah sepaham.
Baca juga: Sang Putri Tak Kunjung Keluar Kamar, Ibu di Yogya Kaget Nemu Bayi Berwajah Pucat saat Dobrak Pintu