Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, TANAH SAREAL - Banyak orang yang merintis usaha dari nol, tidak memiliki privilage dari sanak keluarga untuk menggapai kesuksesan.
Salah satunya Tarsih (55), ia merintis usaha pabrik kerupuk berawal dari rumah kontrakan.
"Saya empat tahun ngontrak, sambil menyisihkan uang untuk membeli tanah", ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (17/3/2022).
Saat masih produksi dirumah kontrakannya, Tarsih mengaku hanya memproduksi 50 kg kerupuk untuk digoreng.
"Dulu cuma 50kg, terus di kirim ke Pasar Bogor sama Pasar Empang", tambahnya.
Usahanya tidak mengkhianati hasil.
Empat tahun berlalu, akhirnya di tahun 2009 ia mampu membeli lahan seluas 300 meter untuk bangun pabrik penggorengan kerupuk.
Disaat usahanya sedang meningkat drastis, ia tak menyangka mendapat ujian yang begitu berat.
"Tahun 2013 pabrik saya kebakaran, ludes semuanya, karyawan saya pada nangis, karena mereka sumber penghasilannya dari sini", kata dia.
Saat itu Karyawannya mencapai 40 orang.
Ia berusaha menenangkan karyawannya dan mengatakan akan terus memproduksi kerupuk lagi.
Kerugian yang dialaminya sangat besar, mencapai ratusan juta rupiah.
"Ada kerupuk mentah yang baru dikirim dan kerupuk yang sudah matang, di total semua sekitar Rp 150 juta", jelasnya.
Dari keterangannya, saat usaha sedang berkembang drastis, pabriknya mampu menggoreng kerupuk dalam jumlah yang besar.