Setelah menunggu enam jam, yakni sekitar pukul 02.00, barulah datang yang ditunggu, meminta baik-baik kepada mereka supaya tidak lagi lanjut sebagai kuasa hukum Bharada E.
Burhanuddin mengaku orang yang meminta mundur itu adalah orang penting di sana. Namun ia enggan sebutkan namanya.
Baca juga: Cabut Kuasa Deolipa Yumara & Boerhanudin, Bharada E Ungkap 3 Alasan, Pertama Gara-gara Cari Panggung
Rencana Pembunuhan
Kuasa hukum Bharada E yang baru, Ronny Talapessy Talapessy mengungkapkan bahwa Bharada E tidak ikut dalam rencana pembunuhan Brigadir J.
Dia menyebut saat melakukan penembakan itu, Bharada E dalam kondisi tertekan.
"Dia tidak tahu dan bukan bagian dari rencana pembunuhan itu," kata Ronny Talapessy.
"Klien saya dalam situasi tertekan. Dia mana berani tanya. Dia tingkatan paling bawah," tambahnya.
Adapun menurut Bareskrim yang melakukan pemeriksaan kepada Ferdy Sambo, perencanaan pembunuhan melibatkan Bharada E dan Bripka RR.
Rencana sudah disiapkan saat kedua ajudan itu sedang berada di malang, kemudian eksekusi dilakukan di Duren Tiga, Jakarta.
Baca juga: Dapat Pesan Dari Sosok Ini, Deolipa Tangkap Nyanyian Kode dari Bharada E: Siap Jenderal
Harap Sandiwara Dihentikan
Ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat, mengharapkan Ferdy Sambo bisa bicara jujur.
Dia mengharapkan mantan atasan anaknya itu menghentikan semua sandiwara, agar kasus ini bisa cepat selesai.
Menurutnya, selama ini Ferdy Sambo yang jadi tersangka otak pembunuhan Yosua, telah memainkan banyak cerita fiktif.
Kisah awalnya adalah pelecehan seksual yang dilakukan Yosua pada Putri Candrawathi di rumah dinas Kadiv Propam.
Kemudian hasil penyidikan polisi, kasus itu tidak pernah ada, dan penyidikannya akan dihentikan.