Saya meminta maaf kepada para senior dan rekan-rekan semua yang secara langsung merasakan akibatnya.
Saya mohon permintaan maaf saya dapat diterima dan saya menyatakan siap untuk menjalankan setiap konsekuensi sesuai hukum yang berlaku.
Saya juga siap menerima tanggung jawab dan menanggung seluruh akibat hukum yang dilimpahkan kepada senior rekan-rekan yang terdampak.
Semoga kiranya rasa penyesalan dan permohonan maaf ini dapat diterima dengan terbuka dan saya siap-siap menjalani proses hukum ini dengan baik sehingga segera mendapatkan keputusan yang membawa rasa keadilan bagi semua pihak.
Terima kasih semoga tuhan senantiasa melindungi kita semua,” kata Ferdy Sambo.
Setelah itu, Ferdy Sambo menyerahkan map berwarna merah lalu bersiap meninggalkan ruang sidang.
Ia tampak memegang map berwarna hijau di lengan kirinya.
Kemudian dua anggota polisi dari Propam Polri tampak bersiap mengawal Ferdy Sambo meninggalkan ruang sidang.
Ketiganya kemudian hormat dan balik kanan untuk keluar dari ruang sidang.
Baca juga: Diperiksa Selama 12 Jam, Putri Candrawathi Ngedroop, Hasilnya Pemeriksaan Dilanjut Akhir Agustus
Pada langkah pertamanya hendak meninggalkan ruang sidang, Ferdy Sambo terlihat mengatupkan bibirnya.
Ia lalu kembali berjalan dengan tegap dan wajah yang lurus ke depan.
Saat Ferdy Sambo meninggalkan ruang sidang, kamera pun menyorot ke orang-orang yang ada di ruangan.
Terlihat dua orang polwan duduk di kursi sisi kanan.
Satu polwan tampak berdiri untuk meninggalkan ruangan.
Sementara satu polwan lainnya masih duduk dan lengan kirinya terlihat mengusap kedua matanya bergantian menggunakan jari.
Baca juga: Gerak Cepat PPATK di Kasus Ferdy Sambo, Rekening Korban dan Tersangka Pembunuhan Brigadir J Diblokir
Polwan itu juga mengusap matanya menggunakan punggung tangannya.
Setelah itu, ia juga ikut berdiri menyusul rekannya.
Aksinya itu jadi sorotan karena terlihat seperti sedang mengusap air mata.
Tidak diketahui siapa polwan tersebut, namun sepertinya merupakan anggota provos.