Polisi Tembak Polisi

Didoktrin Sosok Ini, Putri Candrawathi Ngotot Korban Pelecehan Brigadir J, Guru Besar UI: Akting

Penulis: Vivi Febrianti
Editor: Siti Fauziah Alpitasari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Putri Candrawathi ngotot jadi korban pelecehan seksual Brigadir J, sosok ini sebut istri Ferdy Sambo didoktrin, hingga bisa dibilang akting

“Dia sebagai istri yang harus patuh terhadap suami, karena itu sudah berpuluh-puluh tahun ada di dalam kepalanya. Jadi backstage dan frontstage nya itu bisa sukar untuk dijembatani,” tuturnya dilansir dari tayangan ROSI di Kompas TV, Sabtu.

Guru Besar UI atau pengajar Gender dan Hukum, Prof Sulistyowati soal seberapa besar kemampuan Putri Candrawathi untuk jujur dalam kasus kematian Brigadir J. (Youtube/Kompas TV)
Dirinya juga mengungkap alasan seorang Putri Candrawathi sulit untuk jujur menceritakan hal yang sesungguhnya.

“Karena dia sudah diindoktrinasi kan dalam pola pengasuhan bahwa suami itu adalah orang yang memiliki dirimu, jadi kau walau bagaimana pun harus menyelamatkan suamimu,” bebernya.

Meski begitu, ia berharap bahwa Putri Candrawathi bisa menyampaikan ke jujuran.

Tak hanya itu, Sulistyowati Irianto juga menilai bahwa dalam hal ini diamnya seorang Putri Candrawathi juga barang kali bisa dilihat sebagai zona nyamannya.

Baca juga: Sebut Putri Candrawathi Tukang Bohong, Sosok Ini Patahkan Alasan PC: Motif Enggak Bisa Pelecehan

“Dibilang akting bisa juga, masyarakat kan membenci perempuan dua kali lebih besar daripada laki-laki,” kata dia.

Meski begitu, ia melihat kecenderungan yang terjadi pada Putri adalah zona nyaman.

“Dia kurang mampu untuk mengatakan hal-hal yang tidak berada dalam kendali suaminya. Jadi suaminya itu adalah orang yang dilihat dalam keadaan apapun dicintai ya. Jadi dia saya kira kurang memiliki keberanian untuk itu,” bebernya.

Ia juga mengurai soal latar belakang Putri Candrawathi yang juga merupakan anak seorang pensiunan Jenderal TNI.

“Pada umumnya gambarannya adalah, Ibu Putri seperti perempuan lain, berada atau mengalami pola pengasuhan sejak kecil itu disyaratkan untuk patuh, mengabdi kepada ayahnya, kakak laki-lakinya, kepada suaminya, bahkan ada konsep lain secara budaya di mana-mana berlaku, bahwa istri itu adalah milik dari suami,” ungapnya.

Baca juga: Tidak Seperti Orang Sakit, Cara Jalan Putri Candrawathi di Bareskrim Disorot, Butuh Perlindungan?

Dalam hal ini, lanjut dia, barnagkali karena pola pengasuhan kemudian menjadi dewasa bersama dengan suaminya yang dalam posisi dan pangkat tinggi.

“Dia tetap berbudaya semacam itu, pengabdian. Sheingga barangkali dia berada dalam posisi tidak punya pilihan untuk berkata-kata , untuk melakukan sesuatu sehingga jalan yang diambil oleh dirinya adalah diam. Diam itu dia pikir akan menyelamatkan suaminya, menyelamatkan dia, dan terutama anak-anaknya,” tandasnya.

Berita Terkini