Polisi Tembak Polisi

Pengakuan Kekasih Brigadir J Membahayakan, Komnas HAM Sebut Bisa Meringankan Hukuman Ferdy Sambo

Penulis: yudistirawanne
Editor: Soewidia Henaldi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi jalani rekonstruksi kasus pembunuhan berencana Brigadir J. Komnas HAM menilai, keterangan Vera Simanjuntak kekasih Brigadir J bisa meringankan para tersangka.

 Dia yakin hakim dan jaksa pasti akan menanyakan alasan Ferdy Sambo membunuh Brigadir J.

"Jaksa, hakim, nanya sama Ferdy Sambo, 'kenapa anda membunuh Yosua?'. (Sambo menjawab) 'saya marah, Yang Mulia'. (Jaksa dan hakim bertanya) 'kenapa kamu marah?'. (Sambo menjawab) 'istri saya diperkosa'. Kan gitu," tutur dia.

Setelah itu, Putri, Bripka Ricky Rizal, hingga Kuat Ma'ruf pasti akan dimintai kesaksiannya pula oleh hakim.

"Dipanggil lah yang namanya Putri. (Hakim bertanya) 'kamu diperkosa?' (Dijawab) 'iya'. Dipanggil Susi, 'kamu menyaksikan?'. (Dijawab) 'enggak, Pak. Cuma saya lihat ibu nangis-nangis dia bilang barusan diperkosa'. Ricky sama (kesaksiannya). Kuat sama," katanya.

Baca juga: Terungkap Perilaku Aneh Brigadir J Sebelum Tewas Ditembak, Komnas HAM Sebut Seperti Orang Linglung

Video Call Vera Simanjuntak

Ahmad Taufan Damanik juga menyinggung keterangan dari Vera Simanjuntak yang pernah mengungkapkan bahwa dirinya dan Brigadir J sempat video call sehari sebelum peristiwa pembunuhan.

Saat itu, Brigadir J menangis karena mendapat ancaman pembunuhan dari Kuat Maruf. 

Dalam rekonstruksi, Brigadir J diancam karena diduga melecehkan Putri Candrawathi.

"(Kata Vera) 'kenapa?'. (Dijawab Brigadir J) 'karena kalau naik ke atas, lantai 2, ibu sakit. Makanya aku diancam mau dibunuh dia'. Dalam rekonstruksi kan ada yang dia dikejar-kejar pakai pisau itu. Jadi justru Vera pun akan memperkuat kesaksiannya itu," ucapnya.

Komnas Perempuan ngotot bahwa belum ditahannya Putri Candrawathi adalah hal yang wajar. Aktivis HAM, Haris Azhar beri sentilan (kolase Youtube)

Untuk itu, kata Taufan, Komnas HAM meminta agar dugaan pelecehan seksual di Magelang itu didalami oleh Polri secara ilmiah.

Dia menyarankan polisi mendatangkan ahli-ahli tertentu untuk mendalami kebenaran dari keterangan para saksi dan tersangka tersebut.

"Kalau perlu pakai lie detector segala macam. Justru rekomendasi kami itu (menelusuri isu pelecehan seks) ingin mencari kebenaran sesungguhnya," ucap Taufan.

Usai didalami, maka baru ketahuan apakah isu pelecehan seksual terhadap Putri itu gugur atau tidak.

Sebagai informasi, sebenarnya Putri sudah pernah mengaku bahwa dirinya dilecehkan Brigadir J di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Hanya saja, Polri menghentikan laporan Putri Candrawathi karena terbukti tidak ada pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J.

"Keadilan harus kepada semua orang, tidak hanya 1 pihak," imbuhnya.(*)

Berita Terkini