Di Breached Forums, Bjorka kembali membagikan data sensitif pada 9 September 2022.
Namun, data yang dibagikannya kali ini bukanlah data pribadi milik warga Indonesia, melainkan data berupa dokumen negara yang diklaim milik Presiden Joko Widodo.
Bjorka mengklaim dirinya memiliki beberapa dokumen dalam file terkompres sebesar 40 MB, dengan judul seperti "Permohonan Dukungan Sarana dan Prasarana", "Surat Rahasia kepada Presiden dalam amplop tertutup", dan sebagainya.
Menanggapi kasus ini, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres), Heru Budi Hartono memastikan bahwa tidak ada satu pun dokumen surat menyurat Presiden Joko Widodo yang diretas, sebagaimana dilansir Kompas.com, pada Sabtu (10/9/2022).
Doxing pejabat publik
Usai menyebar data para pejabat, Hacker Bjorka kembali berulah.
Kali ini, Bjorka membagikan data pribadi yang diduga milik sejumlah pejabat publik Indonesia melalui grup Telegram miliknya.
Aksi doxing (membagikan data pribadi seseorang untuk menyerangnya) Bjorka dilakukan sepanjang akhir pekan lalu, dari tanggal 10 hingga 11 September 2022.
Ia membagikan data pribadi tersebut dengan melampirkan pesan khusus ke pihak terkait.
Data pribadi milik pejabat publik yang dibagikannya di grup Telegram meliputi nama lengkap, nomor KTP, nomor KK, nama orang tua, alamat rumah, tempat dan tanggal lahir, status agama, riwayat pendidikan, dan sebagainya.
Baca juga: Kronologi Pembunuhan Munir Versi Bjorka Vs Hasil Putusan Pengadilan, Sang Hacker Tagih Janji Jokowi
Adapun sejumlah nama pejabat publik yang jadi sasaran aksi doxing dari Bjorka ini adalah sebagai berikut:
- Johnny G. Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika
- Puan Maharani, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat
- Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo
- Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia