TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Detail peluru yang ditemukan penyidik Timsus kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J akhirnya terungkap.
Rincian soal peluru itu didapatkan penyidik saat mendatangi kembali TKP pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo.
Berdasarkan hasil penyelidikan, ternyata bukan cuma dua senjata yang ditemukan penyidik di sana.
Temuan tersebut seolah memunculkan dugaan bahwa jumlah pelaku penembakan Brigadir J pada 8 Juli 2022 itu lebih dari dua orang.
Awalnya, hanya ada dua senjata yang diduga digunakan pelaku pembunuhan Brigadir J, yakni Glock-17 dan HS.
Namun kini ada ditemukan puluhan peluru dari jenis yang produksi yang berbeda-beda.
Dihimpun TribunnewsBogor.com dari tayangan televisi Tv One News, berikut adalah daftar tiga jenis peluru yang ditemukan penyidik di TKP rumah dinas Ferdy Sambo :
- 6 enam peluru berkode pin 9 CA, diproduksi PT Pindad Persero
- 14 peluru berkode S&B, dibuat oleh Sellier & Bellot
- 1 peluru berkode LZ Luger 9mm peluru yang dibuat Limit Z company
Baca juga: Bripka RR Bongkar Siasat Putri Candrawathi Giring Brigadir J Temui Ajalnya, Berdalih Isolasi
Kesaksian Bripka RR Janggal
Sementara jumlah peluru yang ditemukan di TKP pembunuhan Brigadir J terungkap, pengacara Brigadir J kembali mengurai keraguannya.
Tim pengacara Brigadir J merasa heran dengan keterangan Bripka RR yang mengaku tak melihat orang lain selain Bharada E yang menembak Brigadir J.
Kesaksian itu dinilai pengacara Brigadir J adalah hal janggal.
Janggalnya alasan Bripka RR disebutkan oleh kuasa hukum keluarga Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak.