Pernyataan Martin Lukas Simanjuntak tersebut langsung ditanggapi pengacara Bripka RR, Erman Umar.
Bripka RR disebut tak melihat pelaku lain yang menembak Brigadir J lantaran suatu alasan.
Kala penembakan itu terjadi, fokus Bripka RR beralih kepada Handy Talkie (HT) nya yang berbunyi.
Kepada Bripka RR lewat HT nya tersebut, ajudan lain menanyakan suara tembakan yang muncul dari dalam rumah dinas Ferdy Sambo.
Bripka RR memilih balik kanan ke arah pintu untuk melihat sosok di balik suara di HT tersebut.
Namun karena tak menemukan sosok tersebut, Bripka RR akhirnya kembali ke tempat penembakan.
Kala itu, Bripka RR hanya melihat Ferdy Sambo tengah menembak-nembak dinding rumah membuat skenario bak terjadi tembak menembak.
"Secara objektif itu wajar pendapat Bang Martin,"
"Tapi saya juga berulang-ulang sejak dari rekonstruksi dia (Bripka RR) bertahan menyampaikan seperti itu, begitu juga pada saat pemeriksaan," ucap Erman Umar.
(TribunnewsBogor.com, Tribun Jakarta)