'Sungguh Ku Rindu Padamu' Surat Terakhir Icha untuk Almarhum Ibu Sebelum Tewas Dibunuh Rudolf Tobing

Penulis: Vivi Febrianti
Editor: Tsaniyah Faidah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ade Yunia Rizabani atau Icha (36) ternyata pernah menulis surat untuk almarhum ibunya yang sudah meninggal.

Sosok Icha

Sementara itu, berdasarkan penelusuran TribunnewsBogor.com dari akun Instagramnya, @ichachuuy, Icha menulis di bio bahwa dirinya merupakan seorang traveller.

Ia juga menambahkan informasi lainnya yakni free diver, scuba driver, mountaineer, dan dancer.

Bahkan di foto profilnya, Icha tampak sedang berada di tengah laut dengan pemandangan indang di belakangnya.

Pada akun Facebook-nya, Icha juga kerap memposting beberapa kegiatannya saat traveling.

Mulai dari gunung, laut, hutan, dan banyak lainnya.

Pada informasi di Facebook-nya, Icha menuliskan bahwa ia kuliah di Universitas Mercu Buana, Jakarta.

Baik akun Instagram dan Facebooknya itu tampak di privat sehingga tidak bisa dilihat oleh orang yang bukan temannya.

Di Instagram, Icha tampak memiliki 1.326 followers dan 2,434 following.

Akun Instagram Ade Yunia Rizabani atau Icha, wanita yang dibunuh mantan pendeta di apartemen. (Ist/Instagram)

Menurut AKBP Indrawienny Panji Yoga, Icha merupakan teman pelaku.

“Korban dan pelaku merupakan kawan, bisa dibilang sahabat, teman dekat. Pelaku dan korban pernah bergabung di komunitas GA Army dan melakukan siaran bareng,” kata dia.

Baca juga: Sebelum Bunuh Teman Wanitanya di Apartemen, Rudolf Tobing Sempat Belajar Mencekik Lewat Internet

Ia juga mengungkap motif pelaku tega menghabisi teman dekatnya itu.

“Motifnya adalah sakit hati karena pelaku merasa dikhianati oleh korban, karena korban pernah berjalan bersama salah satu yang pelaku anggap sebagai musuh pelaku,” kata dia.

Orang yang jadi musuh pelaku itu, kata dia, sebelumnya juga merupakan temannya sendiri.

“Padahal tadinya teman, namun sempat bersitegang akhirnya jadi musuhan,” tambahnya.

Awal perencanaan pembunuhan itu yakni saat pelaku melihat foto korban bersama orang yang ia anggap sebagai musuh tersebut. 

“Fotonya di suatu acara kawan pelaku juga. Jadi pelaku merasa sakit hati terhadap korban dan temannya. Harusnya temannya ini berpihak kepada dia, kenapa harus berjalan dengan orang yang tidak disukai pelaku,” ungkapnya.

Berita Terkini