19 Hari 26 Jemaah Umrah Dari Aceh Terlantar di Bogor, Keluarganya Dimintai Uang Oleh Penyelenggara

Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi, sebanyak 26 jemaah umrah asal Aceh Barat dikabarkan tertahan di Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor selama 19 hari

Dikatakannya, bahwa sejauh ini belum diketahui penyebab terbengkalainya para jamaah umrah Aceh Barat yang masih berada di Bogor saat ini.

"Informasi yang kita peroleh 11 orang pada Rabu (4/1/2023) telah diberangkatkan, selebihnya masih di Bogor," kata Muhammad Afzal.

Pihaknya berharap kepada semua warga untuk berhati-hati dengan pihak travel yang tidak bertanggung jawab.

Supaya tidak menjadi korban seperti yang dirasakan oleh sebagian jamaah pihak keluarganya saat ini.

Jamaah yang masih terbengkalai masih menunggu dan berharap bisa di keberangkatan untuk melaksanakan ibadah Umrah ke Mekkah, Arab Saudi.

Baca juga: Kampungnya Porakporanda, 3 Warga Bojong Koneng Bogor Sedih saat Berangkat Umrah

“Keluarga kami seperti sengaja di sandera di kawasan Cisarua, Bogor daerah yang sulit terjangkau jaringan Hp, sehingga sulit dihubungi oleh pihak keluarga di Aceh,” kata salah satu anak dari jamaah umrah tersebut, Ali, warga Desa Cangge, Kecamatan Pante Ceureumen.

Disebutkan, seharusnya para jamaah tidak di bawa ke Bogor jika memang tidak jadi diberangkatkan untuk melaksanakan ibadah umrah.

Sebab di dalam rombongan jamaah tersebut banyak lansia di sana.

Belum lagi dengan biaya makan mereka selama 19 hari di Bogor akibat tidak diberangkatkan untuk melaksanakan ibadah umrah.

Kondisi ini dinilai sangat membuat keluarga cemas dan merasa dibohongi oleh penanggung jawab pihak Travel Tanur Muthmainnah Tour di Meulaboh, karena mereka dibawa ke Bogor bukan ke Arab Saudi.

Dikatakannya, bahwa pihak travel ada yang menghubunginya meminta bantu biaya keberangkatan para jamaah tersebut, yang diduga sudah tidak ada anggaran lagi.

“Pihak travel meminta anak-anak dari jamaah umrah untuk mencari uang pinjaman dulu dengan borok sertifikat lahan sawit, jika tidak ada uang orang tuanya kemungkinan tidak bisa berangkat,” kata Ali.

Menurunnya, kondisi tersebut seperti melakukan pengancaman dengan penyandera para jamaah di Bogor saat ini.

Setelah sampai di sana mereka minta uang lagi kepada anak dan keluarganya meski itu mereka pinjam.

Kondisi ini dinilai sangat membuat keluarga cemas dan merasa dibohongi oleh penanggung jawab pihak Travel Tanur Muthmainnah Tour di Meulaboh, karena mereka dibawa ke Bogor bukan ke Arab Saudi.

Halaman
123

Berita Terkini