Ketika itu ketiganya ditanya perihal pembacokan siswa SMK Bogor di Simpang Pomad, namun begitu mereka tidak mengaku.
"Gak lama mereka kabur," kata Rojai.
Ia curiga terkait darimana Tukul mendapat baju tersebut, karena sewaktu kabur masih memakai seragam sekolah.
"Pertanyaannya itu baju hitam dari mana," kata Rojai.
Ia pun ingin sekali bertemu Tukul dan menyampaikan sebuah pesan.
Rojai ayah Arya menuntut agar Tukul eksekutor pembacokan siswa SMK Bogor dihukum mati.
"Sesuai yang kamu lakukan terhadap anak saya yaitu hukuman mati," kata Rojai.
Diberitakan sebelumnya, polisi telah menangkap ASR alias Tukul eksekutor pembacokan siswa SMK Bogor.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso mengatakan Tukul ditangkap di Yogyakarta.
"Sedang dalam perjalanan dari Jogja ke Bogor," katanya.
Informasi yang diterima TribunnewsBogor.com, eksekutor pembacokan siswa SMK Bogor ditangkap di Jalan Bantul, tepatnya di depan Pasar Witen Walmindo, Yogyakarta.
Dari foto yang diterima TribunnewsBogor.com, ASR alias Tukul terlihat mengenakan baju hitam.
Ia tak lagi memakai topi kuning seperti yang terlihat dalam video ketika pembacokan Arya Saputra di Simpang Pomad.
Ketika ditangkap, Tukul berambut sedikit panjang dengan model belah dua.
Tampak pula Tukul memakai celana pendek.