Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Kondisi ASR alias Tukul, eksekutor utama tewasnya Arya Saputra pelajar SMK Bina Warga 1 Kota Bogor sebelum tertangkap di Yogyakarta sangat mengkhawatirkan.
Tukul di Yogyakarta, tinggal seorang diri di kawasan Terminal.
Tidak hanya tinggal di terminal, untuk mempertahankan hidupnya Tukul mencari uang dengan cara mengamen.
"Dia tinggal sendiri. Cara dia bertahan hidup ya gelandangan. Tidur dimana aja. Terus dia juga ngamen. Ngamennya juga gapake alat musik. Tapi keprokan tangan," kata Anggota Ops Jatanras Polresta Bogor Kota Briptu Heru Setiaji yang ikut menangkap Tukul, Jumat (12/5/2023).
Saat itu, Tukul tidak mempunyai bekal apapun ketika berhasil kabur ke wilayah Yogyakarta.
Tukul hanya mempunyai modal nekat ketika kabur ke Yogyakarta.
Padahal, di Yogyakarta, kata Heru, ada kakak tirinya yang memang tinggal di kawasan itu.
"Dia datang ga bawa bekal apa apa. Pakaian juga cuman satu. Sisanya dia beli di Yogyakarta hasil ngamen itu," jelas Heru.
"Tapi, di Yogya ini ada kakak tirinya padahal. Tukul malah ga pernah ke kakak tirinya. Kita sudah cari itu informasi lewat kakaknya," tambah Heru.
Saking menghawatirkannya, Tukul hanya makan sekali dalam sehari dengan alasan ngirit uang.
Untuk mengiritnya, Tukul puasa seharian penuh dan baru makan itu waktu malam hari sebelum tidur.
"Alasan dia kabur ke Yogya itu kan emang hidupnya murah di Yogya. Nah emanh benar kan Yogya biaya hidupnya murah. Tapi, Tukul ngirit uangnya. Dia bisa sehari cuman makan sekali. Itu juga waktu malam," ungkap Heru.
Saking terpepetnya, Tukul memaksakan diri mengumpulkan uangnya untuk membeli gawai bekas dengan maksud menghubungi teman-temannya.
Benar saja, Tukul menghubungi beberapa temannya melalui media sosial pribadinya.