TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Keluarga penambang emas asal Kabupaten Bogor kini berusaha mengikhaskan nasib para korban yang tertimbun di lubang dengan kedalaman sekitar 60 meter.
Bahkan, warga bersama pihak keluarga menggelar shalat goib untuk mendoakan ke-delapan orang korban yang terjubur hidup-hidung di lubang tambang emas yang berlokasi di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah.
Para korban merupakan warga Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Kita mendoakan para almarhum yang terjebak air di lubang Banyumas. Mendoakan beliau mudah-mudahan amal ibadahnya di terima di sisi Allah SWT," ujar Kepala Desa Kiarasari, Ahyar, Rabu (2/8/2023).
Menurutnya, pihak keluarga kini sudah mengikhlaskan para korban yang hilang dilubang saat mencari nafkah untuk anak dan istrinya.
Proses evakuasi yang dilakukan selama 7 hari dilokasi yang disebut 'Sumur Bogor' terpaksa dihentikan lantaran Tim SAR kesulitan untuk mengevakuasi para korban serta membahayakan petugas.
Kepala Basarnas Cilacap sekaligus SAR Mission Coordinator Adah Sudarsa mengatakan, pada bagian dalam lubang tersebut ternyata sangat sempit.
"Pada bagian atas (lubang), diameternya 80-90 sentimeter, tapi informasi dari sesama penambang, di dalam itu lebih kecil, hanya 60 sentimeter," kata Adah, di lokasi kejadian, Selasa (1/8/2023).
Selain itu, jalur pada lubang tersebut juga berliku-liku.
Baca juga: Kisah Pilu 8 Penambang Bogor Terkubur Hidup-hidup di Kedalaman 60 Meter, Tangis Keluarga Pecah
"Jadi, yang kami gambarkan sebelumnya itu hanya gambaran kami saja. Kata penambang di dalam itu berkelok-kelok, ada yang letter S," ungkap Adah.
Lubang itu dibuat mengikuti alur yang dimungkinkan ada kandungan emasnya.
Jalur itu dibuat menyesuaikan rintangan yang ada di dalam.
"Kalau ada batu besar yang menghalangi, buka lagi (jalur) ke bawah, kemudian naik lagi ke atas. Di dalam tidak beraturan," ujar Adah.
Bahkan, R seorang mantan penambang emas liar atau bisa disebut Gurandil menceritakan angkernya suasanan di dalam sumur tambang emas yang kedalamannya hingga puluhan meter.
R menjadi saksi hidup menceritakan bagaimana kondisi di dalam lubang tambang emas yang pernah ia gali dikawasan Gunung Pongkor, Kabupaten Bogor