Warga Bogor Tertimbun Galian

8 Warga Bogor Terkubur Hidup-hidup di Banyumas, Mantan Gurandi Ungkap Angkernya Sumur Tambang Emas

Penulis: Damanhuri
Editor: widi bogor
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

8 Warga Bogor Terkubur Hidup-hidup, Saksi Hidup Ceritakan Kengerian di Sumur Tambang Emas

Menurut pria yang 7 tahun berkecimpung sebagai penambang emas liar ini menyebut, suasana di dalam lubang sangatlah panas dan gelap karena tak ada aliran listrik.

Untuk bernafas di kedalaman tanah yang mencapai puluhan meter, para penambang memanfaatkan blower sebagai alat untuk sirkulasi udara.

"Gelap di dalem cuma pakai senter, panas banget di dalem, buat nafasnya pakai blower di sambungin selang ke dalem, mesin blowernya pakai genset," ujarnya saat berbincang dengan TribunnewsBogor.com belum lama ini.

Menurutnya, ketakutan pasti selalu membayangi ketika turun ke dalam lubang tambang emas.

Baca juga: Doakan Korban Tambang Emas di Banyumas, Warga Kiarasari Bogor Gelar Sholat Ghoib

Namun, rasa takut itu tersingkirkan karena tak ada pilihan lain baginya saat itu selain mengais rezeki menjadi penambang liar meskipun nyawa menjadi taruhannya.

"Takut juga, takut longsor, takut lubangnya ketutup. (Terpaksa) karena sulit cari kerja," ungkapnya.

Selain itu, meskipun lubang tersebut memiliki kedalaman hingga ratusan meter, akan tetapi luas lubang tersebut sangatlah sempit.

Peralatan yang dibawanya pun sangat sederhana, yaitu hanya membawa palu dan pahat.

Lorong di Lubang Kunti yang menimbun 12 gurandil di Gunung Pongkor, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (TribunnewsBogor.com/Ardhi Sanjaya)

"Di dalem itu jongkok, paling cuma satu meter. Ke dalem cuma bawa palu sama pahat 20 ukurannya kecil-kecil yang paling panjang setengah meter," pungkasnya.

R menceritakan, untuk turun ke dalam lubang tambang tak cuma-cuma.

Sebab, ia pun harus menyewa lubang kepada pemilik sumur emas tersebut.

Ia menerangkan, kedalaman keberadaan emas di dalam tanah pun tak bisa diprediksikan.

"Nyari uratnya dulu, urat itu batu yang ada kandungan emasnya, kalau belum nemu uratnya terus aja ngegali," ujarnya saat berbincang dengan TribunnewsBogor.com, Sabtu (29/7/2023).

Setelah itu bebatuan yang mengandung emas tersebut diangkat dari dalam lubang kemudian dibungkus menggunakan karung berukuran sekitar 60x40 centimeter.

Meskipun isi dari karung-karung tersebut penuh, kata dia, setelah diolah hanya menghasilkan emas beberapa gram saja.

Baca juga: Cerita Penjual Mie Ayam Baru Tiga Pekan Ganti Profesi, Kini Terjebak di Tambang Emas Banyumas

Halaman
123

Berita Terkini