"Yosef, Yosef!" teriak Yeti.
Kian histeris, Yeti pun mengurai kepiluannya atas dugaan Yosef membunuh Tuti dan Amalia.
"Bunuh kakak aing, si Yosef" teriak Yeti.
Terus memantau kasus Subang, Lilis pun mengurai harapannya.
Yakni agar kasus tersebut bisa terang benderang setelah Danu mengakui perbuatannya.
"Semoga dengan olah TKP ulang ini kasus yang sudah 2 tahun berlalu cepat terungkap, dan para pelaku bisa dihukum seberat-beratnya," ucap Lilis dilansir dari Tribun Jabar.
Bukti Valid Danu Terlibat
Sementara itu, di momen olah TKP ulang kasus Subang, pengacara empat tersangka yakni Rohman Hidayat mengurai pernyataan mengejutkan.
Dalam rekaman Youtube Heri Susanto, Rohman meyakini publik bahwa kliennya, Yosef, Mimin, Arighi, dan Abi tidak bersalah dalam kasus Subang.
Rohman bahkan menyentil Danu yang mendadak menyeret nama kliennya padahal tidak bersalah.
"Yang tidak jujur itu keterangan yang berubah-ubah, tidak jujur dan akhirnya ngaku (Danu) dengan cara memunculkan nama orang lain yang jelas-jelas tidak ada di TKP," kata Rohman Hidayat.
Lagipula menurut Rohman, jika kliennya memang terlibat, sudah pasti penyidikan polisi akan terus mengarah ke Yosef, Mimin, Arighi, dan Abi.
Namun saat penyelidikan polisi menggunakan anjing pelacak, yang didekat anjing pelacak hanya Danu.
"Kalau Pak Yosef, Arighi, Mimin, Abi ada di TKP, pada akhir Agustus saat diklarifikasi oleh anjing pelacak, tentunya empat orang klien saya itu kena. Tapi kenapa cuma Danu yang kena?" ungkap Rohman Hidayat.
Lantaran hal tersebut, Rohman menyebut hasil penyelidikan anjing pelacak adalah bukti valid keterlibatan Danu dalam kasus Subang.
Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa Yosef, Mimin, Arighi, dan Abi tidak terlibat.
"Jangan alasan Danu itu sakit, ada luka di tubuhnya sehingga anjing mudah mencium, tidak. Itu karena saya lihat sendiri, anjing yang dibawa Polda Jabar itu ditempelkan barang bukti baju yang kena darah korban. Pada saat itu yang diserang itu Danu, bukan klien kami, itu buktinya, tidak bisa dibantah lagi, berarti dia (Danu) benar ada di TKP," kata Rohman.
"Itu sudah dua minggu setelah kejadian. Tiga kali berturut-turut yang dikejar (anjing pelacak) itu Danu," sambungnya.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google NewsÂ