TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Transformasi kesehatan yang diinstruksikan pemerintah pusat lewat Kementerian Kesehatan RI, direspon cepat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, Kabupaten Bogor.
Seiring dengan era digitalisasi, RSUD Cibinong berinovasi dengan menghadirkan layanan kesehatan yang mempermudah para pasien.
Enam pilar transformasi kesehatan yang dihadirkan dalam pelayanan kesehatan RSUD Cibinong yakni Transformasi Layanan Primer, Transformasi Layanan Rujukan, Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan, Transformasi SDM Kesehatan dan Transformasi Teknologi Kesehatan.
Keenam pilar transformasi sistem kesehatan tersebut diterapkan RSUD Cibinong dalam satu layanan digital yakni Bogor Hade dan Cageur.
Direktur RSUD Cibinong dr Yukie Meistisia Anandaputri Satoto menjelaskan, sebelum menghadirkan layanan kesehatan maksimal, pihaknya telah melewati sejumlah kajian.
"Jadi diklat itu menciptakan embrio untuk sebuah inovasi. Waktu diklat itu saya membuat inovasi atau judul Strategi Pelayanan Kesehatan Algomaritim berbasis one health," ucapnya, Rabu (1/11/2023).
"Konsep one health ini sudah lama tapi digaungkan kembali. Menurut ahli kesehatan, one health ini adalah salah satu cara untuk meningkatkan drajat kesehatan masyarakat," tambahnya.
Terkait detail Bogor Hade, dr Yukie Meistisia Anandaputri Satoto menerangkan jika layanan tersebut merupakan layanan khusus gawat darurat untuk penyakit infeksi emerging dan zoonosis atau penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia.
Tak hanya itu, dr Yukie Meistisia Anandaputri Satoto menambahkan, Bogor Hade juga adalah pelayanan yang terintegrasi untuk pelayanan tradisional komplementer, untuk menangani pasien secara holistik, pengobatan tradisional komplementer itu melengkapi pelayanan kesehatan kedokteran modern.
"RSUD Cibinong merupakan rumah sakit regional, RS pertamanya IPB University. Jadi kita punya kemampuan untuk transformasi layanan kesehatan berbasis one health," paparnya.
“Jika ada potensi wabah, dari Puskesmas bisa mengidentifikasi sejak awal, sehingga rumah sakit sudah bersiap-siap untuk menghadapi hal tersebut, juga sudah terkoneksi dengan 112 Diskominfo dan 119 SiTegar,” tutur Yukie.