Saat itu ia sedang menonton film di bioskop.
Setelah film selesai, Aini memilih keluar ruangan belakangan setelah penonton lain.
Ketika hendak bangun dari duduknya, Aini mendengar suara telepon berdering di bangku sebelahnya.
"Pas aku angkat, 'ini handphone aku ketinggal boleh dibalikin gak'. Terus aku ketemuan sama dia. Pas ketemu aku balikin," katanya.
Pemilik handphone tersebut mengajak Aini berbincang hingga mengenalkan diri dengan nama Fajria.
"Cantik, ayu orang Sunda, rambutnya panjang sepunggung, dia pakai celana jins pakai baju putih polos," jelas Aini.
Keduanya pun bertukar nomor telepon.
Sampai 3 hari berikutnya, Fajria mengajak Aini bertemu di balaikota.
"Akhirnya kita ketemu di balaikota, saat itu duduk di taman balaikota kondisinya agak sepi, kita ngobrol kaya curhat soal aktivitas," katanya.
Lalu tiba-tiba Fajria menawarkan mengajarkan Aini trik sulap.
"Nanti setelah azan ashar aku ajarin," kata Aini menirukan ucapan Fajria.
Setelah azan Ashar, Fajria pun menepati ucapannya.
"'Kita belajar (sulap) yuk tapi aku pipis dulu'," katanya.
Fajria dan Aini kemudian masuk ke kamar mandi umum.
"Dia masuk ke kamar mandi, aku kedua, pas dia masuk, dia bilang 'ini aku udah, kamu boleh masuk'," katanya.
Betapa tak menyangkanya Aini ketika membuka kamar mandi ternyata Fajria sudah tak ada.
"Pas masuk Fajria gak ada di dalam, 'eh aku duluan yah nanti aku ajarin trik sulap yang lain'," kata Aini.