N ngamen tak sendiri, kata Darmi, ibu tiri turut mengawasi.
"Ibu tiri cuman mantau," kata Darmi.
- Disiksa
Masih kata Darmi, N sering kali mendapat kekerasan oleh ayahnya.
"Dipukulin pakai hanger, yang luarnya kabel," kata Darmi.
Akibat disiksa N sering mengalami luka di sekujur tubuhnya.
"Memar sebadan," katanya.
"Samping mulutnya robek. Pipinya baret dipukul pakai pancingan," tambah Darmi.
Menurut istri Pak RT Tri Rahayu, N sudah lama mendapat kekerasan dari ayahnya.
"Sudah lama, tapi baru dilaporkan ke polisi," katanya.
- Pengakuan Ayah
Kepada polisi pelaku justru memberi pengakuan lain.
Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara mengatakan pelaku mengakui memang menganiaya anaknya, N.
Namun pelaku mengaku menganiaya karena korban sering rewel.
"Katanya sering rewel, makanya dilakukan penganiayaan," kata Teguh.
Meski begitu polisi belum bisa memastikan bahwa pelaku memang memaksa N untuk ngamen.
"Masih kami dalami," katanya.
Sampai kini pun pelaku belum ditetapkan sebagai tersangka karena menurut AKP Teguh Kumara harus melengkapi dua alat bukti.
"Setelah dua alat bukti terpenuhi dan mengarah pelakunya adalah yang bersangkutan kami akan naikkan statusnya menjadi tersangka," katanya.