Pilbub Bogor 2024

Elektabilitas Rudy Susmanto Ungguli Iwan Setiawan, Rekomendasi Partai Menentukan Jelang Pilbup Bogor

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lima besar kandidat calon Bupati Bogor hasil survey LS Vinus (istimewa)

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus) merilis hasil survey elektabilitas kandidat calon Bupati Bogor 2024 yang akan berkontestasi di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) mendatang.

Dari hasil survey terhadap 1.600 responden, elektabilitas Ade Ruhandi alias Jaro Ade mendapat persentase tertinggi dengan memperoleh 35,56 persen.

Lalu di posisi berikutnya ada nama Rudy Susmanto dengan perolehan 22,69 persen, Rike Iskandar 9,75 persen.

Kemudian Sulhajji Jompa yang memperoleh 9,06 persen dan Iwan Setiawan 7,56 persen.

Sementara itu, nama-nama lainnya seperti Elly Rachmat Yasin, Aep Saepudin Muchtar, Ade Wardana, Gunawan Hasan, dan Fuad Kasyfurahman berada di bawah 6 persen.

Founder LS Vinus, Yusfitriadi menilai, perolehan persentass Jaro Ade terpaut jauh dibandingkan kandidat lainnya dipengaruhi oleh perisiapannya yang lebih panjang dibandingkan kandidat lainnya.

"Dia kan tidak mencalonkan apapun, persiapan lima tahun merupakan waktu yang cukup panjang dan dia semakin gencar ketika beres Pemilu, karena target dia Pilkada bukan yang lain," ujarnya kepada wartawan, Kamis (27/6/2024).

Sedangan untuk Rudy Susmanto, menurutnya jabatan Ketua DPRD Kabupaten Bogor yang diembannya saat ini menjadikannya lebih dikenal oleh masyarakat.

Selain itu, kata dia, isu yang berhembus kencang bahwa Partai Gerindra akan memberikan lampu hijau kepadanya semakin mendongkrak elektabilitasnya.

"Saya fikir stigma masyarakat Kabupaten Bogor bahwa rekomendasi Gerindra akan jatuh kepadanya, kemudian juga berkembang di tengah-tengah masyarakat terutama konstiteun Partai Gerindra. Selain juga positioningnya hari ini sebagai anggota dewan, itu juga banyak berinteraksi dengan masyarakat," katanya.

Menurutnya yang menarik adalah munculnya nama Rike Iskandar dan Sulhajji Jompa yang mendapat posisi dalam lima besar meskipun persentase yang didapatnya tidak besar.

Yusfitriadi mengatakan, faktor yang mempengaruhi kedua nama tersebut mendapatkan posisi adalah selain memiliki basis massa, keduanya juga aktif dalam mensosialisasikan diri kepada masayarakat melalui berbagai cara. 

"Sosialisasi dengan alat pencitraan dirinya yang amat sangat masif sampai di plosok desa, seperti Rike misalnya menggunakan jaringan simpul-simpul strategisnya melalui Kormi misalnya, atau melalui jaringan Gercepnya jaringan yang dia miliki itu bergerak untik mendorong Rike Iskandar. Begitupun dengan Suhajji Jompa," katanya.

Sementara itu, Iwan Setiawan yang baru saja lengser dari jabatannta sebagai Bupati Bogor justru mendapat posisi lebih rendah dibandingkan empat kandidat di atasnya yang notabenenya belum pernah menjadi kepala daerah.

Halaman
12

Berita Terkini