"Para ulama menjelaskan menyerupai di sini adalah menyerupai dari segi gerak-gerik. Laki-laki harus ada bentuk kegagahan, bukan dengan seperti cara jalan perempuan, menggerakkan tubuhnya. Jika ada seorang laki-laki menyerupai perempuan dengan sengaja, maka dialah terkutuk, termasuk dandanannya khusus wanita. Artinya setiap orang langsung mengira dia perempuan. Inilah yang dimurkai oleh Allah SWT, dan itu dosa besar," ujar Buya Yahya.
Hal tersebut juga berlaku dengan wanita yang dilarang bergaya seperti laki-laki.
"Begitu juga kaum wanita. Wanita adalah dengan rasa malunya, ciri khas kewanitaannya, maka tidak diperkenankan wanita bergaya seperti pria," sambungnya.
Kendati demikian, ada pengecualian dengan seorang laki-laki yang memang punya sifat seperti wanita dari kecil.
Diungkap Buya Yahya, jika ada kasus seperti itu, maka ada kemungkinan besar si laki-laki akan tersadar jika diberikan nasihat.
"Kecuali memang jika ada seorang laki-laki dari lahir dia punya sifat dan gaya seperti perempuan. Tapi setelah diingatkan dia sadar dan dia tidak menghendaki, dia berusaha, maka orang seperti itu tidak dosa. Karena dia seorang laki-laki, dari kecil punya kebiasaan kayak perempuan, dia berusaha memeranginya. Yang mahal itu 'sadar'," kata Buya Yahya.
Meskipun laki-laki menyerupai perempuan dan sebaliknya itu salah besar, Buya Yahya punya nasihat menohok terkait hal tersebut.
Yakni kita sebagai sesama kaum muslimin tidak berhak memberikan cap buruk kepada orang tersebut.
Tugas kita sebagai kaum muslimin adalah mengingatkan sesama saudara kita yang salah jalan atau melanggar aturan agama.
Tapi kita tidak berhak memberikan stigma negatif atau bahkan menghardiknya.
Karena menurut Buya Yahya, penyebab seorang laki-laki menyerupai perempuan itu biasanya karena salah pergaulan.
"Nabi memberi rambu-rambu, tapi kita, apakah kita langsung bilang 'kau terkutuk?', tidak. Kita mengajak dulu. Sampai hari ini pun kami belum pernah punya kesempatan duduk dengan saudara kita yang punya perkumpulan yang mereka biasa dandanan kaum wanita, waria. Mereka adalah saudara kita kaum pria," pungkas Buya Yahya.
Baca juga: Apakah Wajib Suami Memberi Semua Gajinya ke Istri? Begini Penjelasan Ustaz Abdul Somad
Diyakini Buya Yahya, pria yang menyerupai wanita dan sebaliknya itu sebenarnya punya hati nurani yang bersih.
Lantaran hal tersebut, kita sebagai kaum muslimin yang taat tak ada salahnya mengajak ia kembali ke jalan yang benar, bukan malah mencemoohnya.
"Kami yakin, mereka itu juga orang yang punya nurani, kalau diingatkan insya Allah mau. Cuma karena pergaulan mereka seperti itu, sehingga mereka semakin hari bukan dekat dengan agama, karena dengan model seperti itu susah masuk ke tempat baik," ucap Buya Yahya.
"Semoga Allah memberikan kesadaran, semoga Allah mengampuni mereka sehingga mereka tidak mendapatkan kutukan dari Allah SWT," sambungnya.
Wallahu A'lam Bishawab.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t