Viral di Media Sosial

Penyesalan Anak Ngadu ke Ivan Diledek Satu Siswa SMA Surabaya : Sekarang yang Bully Satu Indonesia

Penulis: Sanjaya Ardhi
Editor: Ardhi Sanjaya
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Excel siswa SMA Cita Hati Surabay menulis surat haru untuk ayahnya yang kini dipenjara, Ivan Sugianto.

Dia menyesal telah mengadu soal masalah antara dirinya dengan Ethan siswa SMA Gloria 2 Surabaya.

Akibat aduan itu Ivan Sugianto membawa segerombol petinju dan pengacara datang ke sekolah Ethan.

Dia mengamuk sok jago melawan siswa SMA.

Ivan Sugianto menjadi viral di media sosial setelah memaksa siswa SMA sujud sambil gonggong.

Setelah ayahnya dipenjara di Polrestabes Surabaya, Excel kini menyesal.

"Kalau waktu bisa diputar kembali aku pasti engga bilang ke papa sama ke Dave kalau aku dibully. Pasti sekarang keluarga baik-baik aja dan masih bisa berkumpul bersama," katanya.

Dia merasa menjadi penyebab dari semua masalah yang kini dialami Ivan Sugianto.

"Gara-gara aku papa dipenjara dan papa udah engga bisa kumpil lagis sama-sama Excel," katanya.

Saat awalnya mengadu telah dibully tak selesai, dia merasa kini justru semakin dibully oleh satu Indonesia.

"Bahkan sekarang yang bully satu Indonesia. Sekarang mama sama aku takut dan gak berani keluar rumah karena kalau ketemu orang dipanggil anak poodle, anak penjahat," katanya.

"Aku tahu semua ini gara-gara aku yang membuat keluarga kita hancur. Aku salah pak maafin ya, gara-gara Excel papa masuk penjara, dihujat sama banyak orang padahal papa cuma bela aku," tambah Excel.

Kini masalah Ivan Sugianto merembet sampai ke dugaan judi online.

Pasalnya rekening Ivan diblokir Pusat Penelitian dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Baca juga: Foto Ahmad Sahroni Temui Ivan Orang Tua yang Paksa Siswa SMA Gonggong, Lokasinya Jadi Perbincangan

Kepala PPATK, Ivan Yustiawandana, mengatakan ada belasan rekening milik Ivan Sugianto yang diblokir sejak beberapa minggu lalu karena berkaitan dengan “aktivitas ilegal”. 

Halaman
12

Berita Terkini