Pilkada 2024

Daftar Jagoan PDIP yang Kalah Versi Quick Count Pilkada 2024, Megawati Geram Singgung Kecurangan

Penulis: khairunnisa
Editor: khairunnisa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Daftar jagoan dari PDIP yang bertumbangan gagal unggul di Quick Count Pilkada 2024. Megawati geram hingga singgung kecurangan dan ketidakadilan.

Paslon yang diusung PDIP yakni Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi kalah berdasarkan hasil Quick Count Pilkada Banten.

Pasangan Airin-Ade hanya mendapatkan suara 42,48 persen berdasarkan lembaga survei Charta Politika.

Sementara pesaingnya yakni Andra-Dimyati berhasil memperoleh 57,52 persen.

4. Sumatera Utara

Daerah yang tak luput dari perhatian Megawati lantaran gagal unggul di Quick Count adalah Sumatera Utara.

Jagoan dari PDIP yakni Edy Rahmayadi dan Hasan Basri kalah dari paslon Bobby Nasution-Surya di Quick Count Indikator.

Edy-Hasan hanya memperoleh sura 37,29 persen, sedangkan Bobby-Surya mendapatkan 62,71 persen.

5. Sulawesi Utara

Wilayah terakhir di mana jagoan PDIP kalah versi Quick Count adalah Sulawesi Utara.

Wakil dari PDIP yakni Steven Kandouw dan Alfred Denny gagal unggul dari paslon pesaingnya yakni Yulis-Johannes.

Dari hasil Quick Count Charta Politika, Steven-Alfred hanya memperoleh suara 31,55 persen.

Tanggapan menohok Megawati

Lima jagoannya kalah versi Quick Count di Pilkada 2024, Megawati Soekarnoputri mengurai respon keras.

Dalam video yang diunggah di kanal Youtube PDIP, Megawati menyinggung soal pemilu dijadikan alat kekuasaan.

"Pilkada cermin peradaban bangsa. Dalam Pilkada ini saya selalu menyerukan bahwa suara rakyat adalah suara Tuhan, Vox Populi Vox Dei, ungkapan bijak ini menegaskan, betapa berbahayanya sekiranya Pemilu hanya dijadikan alat kekuasaan," ungkap Megawati.

"Pada tahun 2004 selaku Presiden Republik Indonesia saya menyelenggarakan pemilu secara langsung yang pertama. Dalam pemilu itu rakyat sungguh berdaulat. Lalu mengapa kedaulatan rakyat itu kini dimanipulasi hanya karena kekuasaan? Saya sangat khawatir, bahwa hal ini akan terus berjalan di kemudian hari. Oleh karena itu, saya bertanya di manakan sebenarnya hak dan keadilan dan kedaulatan seluruh rakyat Indonesia yang saya cintai," sambungnya.

Diungkap Megawati, ia cemas jika demokrasi nantinya akan terancam lantaran ada pihak-pihak yang ingin melakukan kecurangan.

"Demokrasi kini terancam mati akibat kekuatan yang menghalalkan segala cara, kekuatan ini mampu menggunakan sumber daya dan alat-alat negara. Hal ini nampak di beberapa wilayah yang saya amati terus menerus seperti Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, hingga Sulawesi Utara dan berbagai provinsi lainnya," imbuh Megawati.

Baca juga: Adu Kuat dengan Jokowi dan PDIP di Pilkada Jakarta 2024, Anies Baswedan : Kan Hasilnya Sudah Jelas

Halaman
123

Berita Terkini