Polisi Aniaya Ibu Kandung

Sebelum Bunuh Ibu Kandung di Bogor, Aipda Nikson Pangaribuan Ajak Pak RT Ngopi, Curhat Masalah Berat

Penulis: yudistirawanne
Editor: Yudistira Wanne
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hamid, ketua RT setempat masih ingat betul perkataan Aipda Nikson Pangaribuan sebelum menjadi tersangka kasus polisi aniaya ibu kandung di Bogor.

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Hamid, masih ingat betul perkataan Aipda Nikson Pangaribuan sebelum menjadi tersangka kasus polisi aniaya ibu kandung di Bogor.

Ketua RT di lingkungan Aipda Nikson Pangaribuan tinggal itu mengaku sempat mendengar curhat oknum polisi yang bertugas di wilayah Cikarang, Bekasi, Jawa Barat tersebut.

Hamid menjelaskan, sebenarnya Aipda Nikson Pangaribuan dikenal sebagai sosok yang baik di Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.

Hanya saja, problem rumah tangga membuat karakter baik Aipda Nikson Pangaribuan berubah menjadi bengis.

Saking berat masalah hidupnya, Aipda Nikson Pangaribuan gelap mata dan tega menghabisi nyawa ibu kandungnya yang bernama Herlina Sianipar (61).

"Lima hari lalu bapak main ke rumah pelaku, dia nawarin kopi. 'Pak RT ngopi gak?' saya bilang 'gak usah repot-repot'. Ternyata dia bikinin kopi, ngobrol sekitar 30 menit," tutur Hamid, Selasa (3/12/2024).

Rupanya saat itu Aipda Nikson Pangaribuan curhat soal mantan istrinya.

Baca juga: Akun Sosmed Aipda Nikson Polisi Bunuh Ibu Kandung di Bogor, Tulis Keinginan Bahagiakan Orang Tua

Diketahui, Aipda Nikson kini sudah bercerai dengan sang istri.

"Dia kan punya istri, punya anak, istrinya orang Ciamis, terus cerai," kata Hamid.

"Dia bilang katanya, 'Pak RT saya dikerjain', kata dia, saya mah gak tahu," lanjut Hamid lagi.

Ia pun menduga kalau Aipda Nikson Pangaribuan sedang stress karena masalah tersebut.

"Kemungkinan (stress karena keluarga)," kata dia.

Sebab selama ini Hamid mengenal sosok Aipda Nikson Pangaribuan sebagai orang yang baik.

"Dia kayaknya stress, saya kenal baik sama dia dan ibunya. Selama ini dia dan ibunya dikenal baik," kata dia.

Mendengar teriakan

Sementara itu, warga lainnya mengetahui detik-detik Aipda Nikson Pangaribuan menghabisi nyawa ibu kandungnya.

sempat mendengar teriakan minta tolong yang bersumber dari warung kelontong Herlina Sianipar.

Salah satu warga sekitar, Junaedi mengaku sempat mendengar adanya teriakan minta tolong dari seberang jalan.

"Saya ngedengernya pas tolong, tolong, tolong, terus saya lari keluar, sopirnya (kendaraan pengangkut gas) lari ke sana satu, ke sana satu," ujarnya kepada wartawan.

Baca juga: Keseharian Aipda Nikson Polisi yang Bunuh Ibu di Bogor Mengejutkan, Pak RT Bongkar Fakta Soal Pelaku

Ketika melihat ada yang tidak beres, Junaedi pun memberanikan diri untuk mendekat ke sumber suara di seberang jalan.

Namun ia sangat terkejut ketika melihat korban sudah tergeletak di lantai dan tak berani untuk lebih dekat lagi.

"Pas saya liat udah ada ibu itu (berdarah), saya engga masuk, kejadian pasti saya engga tau. Pas anaknya pergi, saya liat (korban) di dalem warung," ungkapnya.

 

Berita Terkini