Para siswa diminta berjualan untuk menerapkan materi kewirausahaan yang telah diajarkan di sekolah.
Namun rupanya kegiatan tersebut malah dianggap sinis oleh ibu kantin.
"Kronologi aslinya itu, jajanan yang viral di video itu sebenarnya adalah produk dari P5RA dalam kurikulum terbaru, kan ada penguatan profil pancasila di mana hal tersebut kemudian ada yang berkenaan dengan kewirausahaan. Ini adalah sebagai bentuk proyek pengembangan pelajar pancasila, kemudian dikoordinir oleh ibu Kholifah," kata Sahroni dilansir TribunnewsBogor.com.
"Perlu kami klarifikasi bahwa itu bukan jualan siswa, bukan jualan orang tua siswa. Tapi itu bentuk dari hasil karya untuk materi kewirausahaan. Yang viral di medsos itu narasinya memang berbeda-beda. Sehingga terjadi tumpang tindih, salah paham," sambungnya.
Baca juga: Pantas Berani Ancam Siswi dan Marahi Guru, Ibu Kantin Galak di Brebes Ternyata Adik Pemilik Yayasan
Pelaku tak minta maaf dan tak ganti rugi
Setelah videonya membuang dagangan siswi MTs dan mengancam guru viral, ibu kantin pun bereaksi.
Fatimah anak ibu kantin yang viral itu langsung mendatangi bu guru Kholipah setelah sang ibu disorot satu Indonesia.
Dalam video yang dibagikan akun updatebrebes terlihat Fatimah yang mengenakan kaos merah hitam sedang menjabat tangan bu guru Kholipah.
Bertemu dengan anak ibu kantin, bu guru Kholipah pun meminta maaf atas viralnya video yang ia rekam saat ibu kantin melabrak siswi.
Keduanya pun saling minta maaf.
Namun dalam momen tersebut, yang duluan meminta maaf adalah bu guru Kholipah.
Sementara Fatimah berulang kali menyebut bahwa kasus tersebut cuma salah paham saja.
"Saya minta maaf ya," kata Kholipah.
"Iya sama-sama, ini cuma kesalahpahaman. Selanjutnya ya kita perbaiki," ujar Fatimah.
"Ya perbaiki semuanya," timpal Kholipah.
"Hanya kesalahpahaman aja. Udah kelar kamu, enggak ada masalah, itu cuma kesalahpahaman," imbuh Fatimah.