Tak hanya itu, Edi menyebut Arsin membeli Rubicon bekas, bukan baru.
"Kalau diberitakan oleh media itu kan mobilnya warna putih, padahal bukan, tapi warna hitam, dan itu tahunnya tua, barang seken, beliau kredit."
"Kalau baru, tahu sendiri, harganya berapa mobil kayak begitu," jelas Edi, Sabtu (1/2/2025).
Meski demikian, Rubicon itu tidak terlihat di kediaman Arsin, seiring sang Kades menghilang setelah berdebat dengan Nusron Wahid.
Menurut warga Desa Kohod, Heri, mobil itu diduga sudah dijual sejak kasus pagar laut mencuat.
"Isunya sih Rubicon-nya sudah dijual, terus motor-motornya sudah tidak ada. Mungkin karena ada kasus begini (pagar laut), takut diaudit KPK," kata Heri, Selasa (28/1/2025).
Baca juga: Kenapa Polisi Baru Turun Soal Pagar Laut ?, Susno Duadji Masih Heran: Justru Gaduh Karena Aparat
Baca juga: Said Didu Pertanyakan Jumlah SHM di Area Pagar Laut Tangerang yang Dibatalkan: Kenapa Cuma 50?
3. Kaya mendadak sejak jadi Kades
Arsin disebut-sebut menjadi kaya mendadak sejak menjabat sebagai Kepala Desa Kohod.
Ia bahkan disebut sebagai orang kaya baru karena sebelumnya hanya bekerja sebagai kuli bangunan dan bank keliling.
"Dulu dia kuli bareng sama temannya. Ini bukan mengada-ada. Ini fakta," ungkap warga Desa Kohod, Reza, Jumat (31/1/2025).
"Setelah lulus SD, mulai cari kerja dan akhirnya berkecimpung di bank harian," imbuh dia.
Bahkan, kata Reza, kehidupan Arsin sebelum menjabat sebagai Kades Kohod, berada di bawah rata-rata.
Tetapi, sejak terpilih menjadi kepala desa pada 2021, kehidupan Arsin mulai mapan, bahkan bisa dibilang berlebih.
"Secara materi, dia dulu itu di bawah rata-rata kehidupannya," ujarnya.
"Dia sudah berada di lingkaran desa, baru dia ada fasilitas," pungkas Reza.
Baca juga: Tanya Soal Pagar Laut 30 Km di Tangerang ke Meta AI, UAS Sebut Firaun Minder: Ada yang Lebih Hebat
Baca juga: Ngotot Tolak Pagar Laut Tangerang Dibongkar, Kades Kohod Kabarnya Punya Rubicon dan Fortuner