"Sekali lagi, tidak ada ruang untuk kekerasan di olahraga bola basket," tambahnya.
Sementara itu, ayah korban, Alfath Tauhid merespon sanksi ini dengan baik.
Rupanya sebelum ada sanksi tersebut, keluarga pelaku sudah datang ke rumahnya bersama pihak sekolah.
Pada foto yang diunggah oleh Alfath Tauhid, terlihat ibunda RSC dan pihak sekolah datang ke rumahnya.
Mereka berfoto bersama dengan korban, namun tidak terlihat ada ayah pelaku di foto itu.
"Permintaan maaf dari pihak sekolah dan keluarga pelaku kami terima.
Namun tuntutan penambahan hukuman tetap kami ajukan agar memenuhi rasa keadilan," tulis Alfath Tauhid.
Ia lalu memposting foto putranya dengan Ketum Perbasi, untuk merespon sanksi kepada pelaku.
"Alahmdulillah ada ketegasan dari @perbasi.ina melalui bapak Ketum @budidjiwandono terkait kasus pemukulan Shaquille," tulisnya.
Sementara itu, menurut ibu korban yang lain, Altaf, Nuni Mutaqien, ayah pelaku tidak hadir saat mediasi.
Ayah pelaku yang merupakan dosen sekolah tinggi pariwisata itu tak meminta maaf pada korban.
Pada mediasi dengan Perbasi Kota Bogor, ayah pelaku yang berinisial JS itu tidak hadir.
"Hanya dihadiri oleh ibunya," kata Nuni Mutaqien kepada TribunnewsBogor.com melalui pesan Instagram.
Ia kembali memastikan bahwa ayah pelaku tidak ikut.
"(Ayahnya) tidak hadir," kata dia lagi.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t