Kemudian Jaro Ade pun mengakui kalau dirinya di posisi ini sama-sama salah dengan Dedi Mulyadi.
"Kita sama-sama salah, Pak. Kita satu badan ya, Provinsi, kabupaten, siap salah Pak," kata Jaro Ade sambil membungkukkan badannya.
Baca juga: TERUNGKAP Pemicu Warga Puncak Ngamuk di Tempat Wisata Hibisc Fantasy, Dedi Mulyadi Tegas: Bongkar!
Dedi Mulyadi pun balik menuding Jaro Ade karena tidak membongkar bangunan tersebut.
"Bapak juga kenapa diam saja, tidak dibongkar," kata Demul sambil tertawa.
"Siap Pak, kita dengan Pak Bupati salah Pak, siap Pak. Baru dilantiknya kemarin Pak, tanggal 20," kata Jaro Ade lagi.
Jaro Ade pun mendukung tindakan Demul yang berani membongkar Hibisc Fantasy Puncak.
"Berani bapak bongkar bantu saya?," tanya Demul ke Jaro Ade.
"Siap, tegak lurus, Pak," kata Jaro Ade.
Menurut Jaro Ade, Dedi Mulyadi terlambat jadi Gubernur Jawa Barat.
Karena ternyata wilayah hijau di Puncak Bogor keburu hancur oleh pembangunan.
"Bapak terlambat jadi Gubernur, hancur kebon teh, kakarak jadi Gubernur, dilantik (sudah hancur kebun teh baru dilantik)," kata Jaro Ade.
Padahal Jaro Ade sebelumnya membanggakan wisata di Bogor.
Sebelum dilantik jadi Wakil Bupati Bogor, Jaro Ade pernah membanggakan potensi wisata di Puncak Bogor.
Jaro membeberkan, jika wisata Kabupaten Bogor bakal mendunia.
Baca juga: Hujan Deras, Akses Jalan Provinsi di Sukabumi Terputus, Ibu Hamil Terjebak Dalam Mobil
Jaro Ade menceritakan soal jembatan gantung terpanjang se-Asia Tenggara yang ada di Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.