Sosok Petani Asal Bogor Akhirnya Naik Haji di Usia 100 Tahun, Tak Sia-sia Menabung Selama 70 Tahun

Penulis: Muamarrudin Irfani
Editor: khairunnisa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JEMAAH HAJI BOGOR: Tangkapan layar inilah sosok Sanusi, petani lansia berusia 100 tahun asal Kabupaten Bogor yang akan berangkat ke tanah suci Mekkah pada tahun 2025 ini. Sosok Sanusi disorot karena kisahnya yang inspiratif yakni sudah menabung selama 70 tahun demi bisa berhaji.

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, LEWISADENG - Inilah sosok petani lansia berumur 100 tahun yang bakal berangkat naik haji tahun 2025.

Untuk diketahui, ribuan calon jemaah haji asal Kabupaten Bogor akan berangkat ke Tanah Suci Mekah pada tahun 2025 ini.

Tak terkecuali seorang lansia 100 tahun bernama Sanusi.

Ia senang sekaligus lega karena menjadi salah satu calon jemaah haji yang mendapatkan panggilan untuk menunaikan rukun islam kelima.

Sanusi merupakan calon jemaah haji tertua di Kabupaten Bogor yang genap berusia 100 tahun saat akan diberangkatkan pada pertengahan Mei 2025.

Pria lanjut usia (lansia) tersebut lahir pada 3 Februari 1925 yang sehari-harinya berprofesi sebagai petani kebun di sekitar rumahnya.

Kakek yang tinggal di Kampung Babakansadeng, Desa Wangunjaya, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor itu mendaftar haji pada tahun 2019.

Setelah 5 tahun penantian, ia pun mendapat panggilan ke tanah suci karena masuk dalam kategori prioritas.

Ia mengaku uang untuk pergi haji diperoleh dari tabungan hasil pertanian yang kumpulkan sejak 70 tahun silam.

Baca juga: Persiapan Kakek Usia 100 Tahun Berangkat Haji dari Bogor, Tetap Prima Saat Ikut Manasik

Selain menabung untuk pergi haji, hasil jerih payahnya juga digunakan untuk membeli lahan sedikit demi seditik hingga akhirnya jika dikalkulasi mencapai 1 hektar.

"Dari tahun 1955, uangnya saya dapat dari hasil tani, singkong, pisang, nangka, kadang rambutan, (hasil penjualan) ditabung," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Jumat (25/4/2025).

Meski usianya tak lagi muda, kondisi fisik Sanusi bisa dibilang bugar karena sampai saat ini masih sanggup untuk bertani. 

Setiap harinya, dari dalam rumah bilik panggung Sanusi pergi ke ladang untuk melakukan aktivitas pertanian mulai pagi hingga sore.

Ia masih sanggup untuk memanggul cangkul dipundaknya dengan berjalan kaki kemudian mengcangkul lahan ataupun mengarit menggunakan parang.

Halaman
12

Berita Terkini