Tertarik dengan ajaran sunda wiwitan dan Dusun Susuru, Dedi mengaku akan mendatangi wilayah tersebut dalam waktu dekat.
"Di kampung susuru kan ada masjid, gereja, dan penganut wiwitan. Kalau penganut wiwitan kan enggak ada tempat ibadah kan, tempat ibadahnya semesta. Keren. Kata siapa Ciamis intoleran? Ciamis tuh contoh nyata toleransi di Indonesia," imbuh Dedi Mulyadi.
Baca juga: AKSI Unik Pelajar Bogor Bikin Acara Perpisahan Dipuji Dedi Mulyadi, Tak Perlu Bayar Mahal Tapi Happy
Mengenal sunda wiwitan
Penganutnya dipuji dan disorot Dedi Mulyadi, apa sebetulnya aliran sunda wiwitan?
Ditelusuri TribunnewsBogor.com dari berbagai sumber, sunda wiwitan merupakan aliran kepercayaan yang asli berasal dari sunda.
Terkait rincian sejarah dan pengertian sunda wiwitan, salah satu pengurus ajaran tersebut yakni Dewi Kanti sempat menjelaskannya dalam podcast Berbeda Tapi Bersama Habib Jafar.
Dewi Kanti yang kini menjabat sebagai girang pangaping alias pendamping komunitas di level pengurus adat mengungkap apa itu sunda wiwitan dari mulai sejarah hingga cara beribadah penganut sunda wiwitan.
Diungkap Dewi Kanti, sunda wiwitan memiliki pemimpin ritual yang dinamakan rama pupu adat.
Umat atau penganut sunda wiwitan disebut sebagai warga adat.
Terkait konsep ketuhanan sunda wiwitan, Dewi mengurai penjelasan detail.
Bahwa penganut sunda wiwitan percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
"Kalau di dalam sunda wiwitan itu Tuhannya dikatakan sebagai Sang Hyang Maha Kersa atau yang maha berkehendak. Kami menyebutnya dengan Sang Hyang Tunggal, itu antara yang maha pencipta dan ciptaannya satu menyatu. Kalau bahasa jawa itu istilahnya manunggaling kawula gusti," imbuh Dewi Kanti.
Diungkap Dewi, dalam konsep ketuhanan sunda wiwitan, Tuhan tidak bisa diwujudkan dengan apapun tapi menyatu dengan ciptaan-Nya.
"Kalau di dalam bahasa sunda ada istilah Bukan migusti atau menuhankan tetapi menghormati. Jadi ketika kita melakukan penghormatan terhadap semesta, itu kita bukan menuhankan batu atau gunung atau semesta, tapi ita percaya bahwa di tiap ciptaan Yang Maha Kuasa itu ada tunggal agung," kata Dewi Kanti.
Artinya dalam ajaran sunda wiwitan, tiap ciptaan Tuhan itu dianggap sakral dan dianggap memiliki ikatan spiritual juga dengan manusia.
Perihal jumlah penganut sunda wiwitan, Dewi blak-blakan.