Sebab Salbiah ngeri melihat ada jejak kaki darah di depan pintu.
"Saya baru mau nginjak pintu, di belakang tuh yang jalur mau ke dapur, ada jejak kaki udah ada darah gitu. Saya enggak berani, takut juga," ungkap Salbiah.
Melihat jejak kaki tersebut, Salbiah menduga itu adalah jejak terduga pelaku.
Artinya pelaku diduga meninggalkan petunjuk penting di TKP.
"Ada tapak kaki aja yang mau arah ke dapur," kata Salbiah.
"Diduga kaki pelaku?" tanya wartawan.
"Ya mungkin juga. Kayak bekas kaki ini, habis nginjak darah buat jalan-jalan gitu, jadi ada bekasnya (terduga pelaku)," pungkas Salbiah.
Dea Permata Karisma merupakan seorang ibu rumah tangga berusia 27 tahun.
Sebelum jadi IRT, Dea tadinya merupakan HRD di salah satu perusahaan swasta di Purwakarta.
Sehari-hari Dea tinggal bersama sang suami namun lebih banyak menghabiskan waktu bersama pembantunya.
Hal itu karena suami Dea yang bekerja di Perum Jasa Tirta (PJT) II sering pulang malam.
Rumah Dea berbeda lokasi dan berjauhan dengan orangtuanya.
Sosok Dea dikenal sebagai pribadi yang ramah dan supel.
"(Dea) Orangnya ramah, supel, sama siapa juga ketawa. Biasa sama ibu-ibu sini juga ramai, alhamdulillah bergaul dia," kata Salbiah.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t