Menu utama dilengkapi dengan pilihan nasi biasa seharga Rp5.000 atau nasi uduk seharga Rp6.000 sehingga pengunjung bisa menikmati nasi yang berbeda sesuai dengan keinginan.
Untuk melengkapi sensasi makan, tersedia berbagai minuman seperti es teh manis Rp5.000, teh hangat Rp5.000, teh tawar Rp1.000, es jeruk Rp6.000, jeruk hangat Rp5.000, es tawar Rp2.000, dan air mineral Rp5.000.
Meski terlihat sederhana, kuliner ini sudah banyak menarik pelanggan dari berbagai daerah bahkan dari luar Bogor.
“Alhamdulillah, pengunjung kami datang dari semua golongan dan umur. Kecuali anak kecil, biasanya mereka belum suka pedas,” ucap Ebit.
Hingga saat ini, Sambal Karuhun Pak Kumis masih belum memiliki cabang dan berfokus pada satu lokasi utama. Hal ini dilakukan demi menjaga kualitas dan cita rasa.
Menurut Ebit, menjaga konsistensi rasa adalah hal utama yang tidak boleh dikompromikan. Meski begitu, tak menutup kemungkinan bahwa suatu saat nanti akan hadir cabang-cabang baru di lokasi lain.
Salah satu pembeli yang datang, Maulana (22), warga Bogor mengaku sering datang ke sini karena rasa sambal dan harganya yang sangat terjangkau.
“Sambalnya pedas banget sih, tapi bikin melek gitu. Rasanya enak, ngenyangin, dan harganya terjangkau banget. Aku juga sudah rekomendasikan kuliner ini ke keluarga,” ujar Maulana.
Ia juga menceritakan bahwa awalnya tertarik karena sering melewati warung ini yang tak pernah sepi, dan setelah mencoba, langsung ketagihan.
Dengan konsep sederhana, rasa pedas yang autentik, dan harga yang bersahabat, Sambal Karuhun Pak Kumis menjadi jawaban untuk para pecinta kuliner.
Jadi jika kamu berada di wilayah Bogor, tepatnya di Kabupaten Bogor dan sedang mencari makanan malam yang segar mengunggah selera namun tetap ramah di kantong, Sambal Karuhun Pak Kumis adalah destinasi kuliner yang tidak boleh dilewatkan.
(Khori Aulia Ria Anggraeni/Universitas Pakuan Bogor)