Namun kata Simpatri, R terus mendesaknya.
Padahal kala itu Simpatri panik lantaran diminta berkas hingga kartu identitas.
"(Datang ke Pinrang) tanggal 9. Sudah ku bilang, enggak ada berkas ku kalau mau menikah. Katanya (mempelai pria) 'enggak apa-apa, kan ngurus ke penghulu toh'," imbuh Simpatri.
Terus didesak untuk nikah oleh R, Simpatri gusar.
Simpatri akhirnya tetap mengikuti permintaan R.
Hal itu karena Simpatri sudah dikirimi uang oleh R secara rutin.
Tak tanggung-tanggung, uang yang diberikan R untuk pacar onlinenya itu mencapai Rp28 juta lebih.
"Pernah juga penghulunya telepon bilang kalau bisa urus dulu berkasnya. Ku bilang setengah mati enggak ada berkas ku karena kan ada berkas laki-laki kan enggak mungkin. Kata (pengantin pria) enggak apa-apa nanti," ujar Simpatri.
Atas aksinya menipu R, Simpatri mengaku cuma ingin memanfaatkan korban saja.
Yakni dengan cara rutin meminta uang terus menerus.
"(Niatnya mau) memanfaatkan (korban)," pungkas Simpatri.
Selama bersama dengan R di rumahnya, Simpatri tak pernah melepas cadarnya.
"(Tidak pernah buka cadar) Kecuali mandi," akui Simpatri.
Adapun pengakuan korban kepada penyidik, R terkecoh bahwa Widya aslinya laki-laki adalah karena cadar dan suara.
"Jadi si laki-laki tidak pernah curiga karena selalu mengenakan cadar dan suaranya memang mirip perempuan," ungkap Kapolsek Lembang Iptu Muh Ridwan Mustari.