Capai Kemandirian Ekonomi, Tiga Keluarga di Margajaya Kota Bogor Diganjar Penghargaan

Tiga keluarga di Margajaya telah mencapai kemandirian ekonomi, sehingga tidak lagi tercatat sebagai keluarga penerima bantuan sosial (bansos). 

Editor: Tsaniyah Faidah
Istimewa/Pemkot Bogor
Tiga keluarga penerima PKH di Kota Bogor berhasil mencapai kemandirian ekonomi dan mendapat penghargaan khusus dari Yantie Rachim 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bogor, Yantie Rachim, memberikan penghargaan apresiasi kepada sejumlah Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH) yang telah berhasil melakukan graduasi mandiri di Pojok Ekspresi Margajaya, Aula Majelis Ta’lim Arrohmah, Kelurahan Margajaya, Kota Bogor, Senin (17/11/2025).

Tiga keluarga yang menerima apresiasi yaitu keluarga Elin Elinayah, Suminar, dan Siti Nuryaningsyah. Ketiganya dinilai telah mencapai kemandirian ekonomi, sehingga tidak lagi tercatat sebagai keluarga penerima bantuan sosial (bansos). 

Yantie Rachim menyampaikan bahwa keberhasilan ini menjadikan mereka contoh positif bagi KPM lainnya untuk terus meningkatkan kesejahteraan keluarga.

“Saya mengapresiasi para keluarga yang telah melakukan graduasi mandiri dan saat ini telah menunjukkan kemandirian ekonomi keluarga mereka,” ujar Yantie Rachim

Ia menjelaskan, graduasi mandiri merupakan bentuk perubahan perilaku dan pola pikir KPM dalam memahami bahwa bantuan sosial bersifat sementara dan bukan untuk diandalkan dalam jangka panjang.

“KPM PKH yang telah melakukan graduasi mandiri ini menunjukkan perubahan mindset bahwa mereka secara sadar tidak lagi bergantung pada bantuan sosial, seperti PKH maupun BPNT setelah lebih dari lima tahun menjadi peserta,” katanya.

Yantie Rachim mengungkapkan bahwa graduasi mandiri menunjukkan upaya para keluarga yang berusaha meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga mereka masing-masing dan memberikan keluarga lain kesempatan untuk mendaftar sebagai KPM PKH.

“Ini bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga dan memberi kesempatan kepada warga lain yang memerlukan,” jelas Yantie Rachim.

Ia menegaskan bahwa graduasi mandiri harus dipahami sebagai proses pemberdayaan jangka panjang. Melalui Program Pemberdayaan Sosial Ekonomi (PPSE) dari Kementerian Sosial, KPM yang memiliki usaha diberikan dana hibah untuk mendorong pengembangan usahanya.

“Graduasi Mandiri adalah contoh bahwa bansos sifatnya sementara, sementara pemberdayaan berlangsung selamanya. PPSE ini menjadi intervensi agar pelaku UMKM bisa keluar dari garis kemiskinan dan setelah menerima bantuan PPSE, output akhirnya adalah graduasi mandiri,” ucapnya.

Selain memberikan penghargaan apresiasi, Yantie Rachim juga menyerahkan bantuan susu dan telur bagi anak-anak yang masuk dalam kategori stunting di wilayah Margajaya sebagai bentuk dukungan peningkatan gizi.

Sementara itu, Camat Bogor Barat, Dudi Fitri Susandi, menyampaikan bahwa tiga keluarga yang melakukan graduasi mandiri tersebut sebelumnya merupakan penerima bantuan sosial, namun kini telah mandiri secara ekonomi.

“Melalui kegiatan apresiasi ini, kami juga mengadakan Gebyar Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) untuk memberikan bekal kepada bapak dan ibu agar bisa ikut melakukan graduasi mandiri,” pungkas Dudi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved