ASN Kota Bogor Belum Minat Ngantor Naik Biskita Trans Pakuan?
Pemanfaatan moda transportasi Biskita Trans Pakuan rupanya masih belum menjadi pilihan utama bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Bogor.
Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Vivi Febrianti
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pemanfaatan moda transportasi Biskita Trans Pakuan rupanya masih belum menjadi pilihan utama bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Bogor.
Hingga kini rute Biskita baru melayani dua koridor dengan rute Terminal Bubulak sampai Ciawi dan Terminal Bubulak ke Cidangiang.
Wali Kota Bogor Dedie Rachim memberi kabar baik tentang pengoperasian koridor 5 dan 6 dengan rute Ciparigi ke Stasiun Bogor serta Parung Banteng sampai Air Mancur.
“Masih dalam progres sesuai dengan harapan yang menjadi harapan dari semua agar bisa cepat berlangsung dengan lancar,” kata Dedie.
Setidaknya ada 21 armada tambahan yang melayani masyarakat pergi kerja mulai Oktober 2025 nanti.
Dengan operasional dua koridor sebelumnya, sepanjang lima bulan tahun 2025, Biskita Kota Bogor mengangkut rata-rata 140 ribu penumpang.
Berikut data jumlah penumpang :
1. April : 112.548 penumpang
2. Mei : 151.026 penumpang
3. Juni : 148.660 penumpang
4. Juli : 153.640 penumpang
5. Agustus : 147.175 penumpang
Sayangnya Dinas Perhubungan Kota Bogor tidak mengklasifikasikan jumlah tersebut dalam kategori penumpang.
Walhasil tidak diketahui berapa banyak jumlah pelajar, ASN, atau profesi lain yang rutin menggunakan Biskita.
Kadishub Kota Bogor Sujatmiko Baliarto mengatakan ASN di Kota Hujan belum memanfaatkan Biskita sebagai moda transportasi setiap harinya.
Baca juga: Layanan Biskita Trans Pakuan Dihentikan, Wakil Ketua DPRD Ini Geram Pemkot Bogor Tidak Konsisten
Menurutnya ketika sistem transportasi dari moda Biskita sudah terbentuk, secara otomatis pegawai pemerintahan pun akan meninggalkan kendaraan pribadi untuk bekerja.
“Saya kira kalau sudah built up dan terintegrasi ke depanya tentu menjadi pilihan moda baru selain kendaan pribadi,” katanya.
“Yang ada sekarang akan terus dikembangkan dan ditingkatkan,” tambahnya.
Pada tahun 2021 silam, Wali Kota Bogor Bima Arya pernah mendorong agar anak buahnya pergi kerja ke Balaikota dengan naik Biskita.
Kini Wali Kota Bogor Dedie Rachim pun memiliki program prioritas Bogor Lancar yang fokus memperbaiki transportasi serta membangun sarana prasarananya.
Namun pada faktanya, anak buah Dedie pun belum banyak yang memanfaatkan transpotasi umum. Hal itu tampak dari padatnya parkiran di Balaikota Bogor, Jalan Ir. H. Djuanda, Bogor Tengah.
Sujatmiko membayangkan, bila memang ASN bekerja menggunakan Biskita maka akan membawa dampak signifikan bagi refolusi transportasi di Kota Bogor.
“Tentu apabila rute trayeknya sudah menjangkau dan terkonektifitas dengan baik, maka bukan hanya ASN yang akan memanfaatkan, dan akan terjadi diverted traffic ke angkutan umum,” katanya. (*)
Tak Hanya Siswa, 2 Guru SMKN Cileungsi Bogor Jadi Korban Atap Ambruk, Begini Kondisinya Sekarang |
![]() |
---|
Detik-detik Atap SMKN 1 Cileungsi Bogor Ambruk, Sempat Terdengar Suara Retakan |
![]() |
---|
12 Korban Majelis Taklim Ambruk Masih Dirawat di RSUD Kota Bogor, Sempat Berobat ke Bengkel Tulang |
![]() |
---|
Atap SMKN 1 Cileungsi Bogor Ambruk Lukai 30 Lebih Siswa, Diduga Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Atap SMKN 1 Cileungsi Bogor Ambruk, 30 Lebih Siswa Terluka Dilarikan ke Rumah Sakit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.