Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Kisah Miris Manusia Silver Tanpa Identitas Meninggal Dunia di Bogor, Keluarganya Masih Misterius

Kisah miris manusia silver tanpa identitas meninggal usai lima hari menjalani perawatan di RS Sentosa, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: khairunnisa
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
MANUSIA SILVER TEWAS: Manusia silver tanpa identitas sedang menjalani perawatan intensif di RS Sentosa, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Rabu (24/9/2025). Kisah miris manusia silver tanpa identitas meninggal usai lima hari menjalani perawatan.. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, KEMANG - Pilunya kisah manusia silver tanpa identitas meninggal dunia setelah lima hari menjalani perawatan di RS Sentosa, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.

Pria yang diketahui memiliki nama panggilan Al itu koma selama empat hari dan didiagnosa keracunan dan overdosis minuman oplosan dan obat-obatan.

Saat tiba di rumah sakit pada Minggu (21/9/2025) malam, tidak ada identias maupun tanda pengenal yang melekat pada tubuhnya. 

Sementara itu, rekan pasien tersebut hanya mengatakan temannya berprofesi sebagai manusia silver tanpa ada informasi tambahan lain.

"Kesehariannya menjadi anak silver di sekitar Parung, namun belum diketahui komunitasnya dari mana," ujar Humas RS Sentosa, Iswan Gunawan, Kamis (25/9/2025).

VIRAL MANUSIA SILVER: Manusia silver tanpa identitas sedang menjalani perawatan intensif di RS Sentosa, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Rabu (24/9/2025).
VIRAL MANUSIA SILVER: Manusia silver tanpa identitas sedang menjalani perawatan intensif di RS Sentosa, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Rabu (24/9/2025). (TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani)

Selama menjalani perawatan di rumah sakit, pasien tersebut hanya seorang diri tanpa ada yang mendampingi baik teman maupun keluarga.

Bahkan, pihak rumah sakit pun telah mencoba mencari tahu identitas pasien tersebut berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Pencatatan Sipil.

Namun, tidak ditemukan adanya kesusuaian data setelah dilakukan perekaman wajah dan juga sidik jari.

"Diketahui beliau ini atas keterangan rekannya, baru satu bulan di sekitar Parung, namun belum tahu pasti asal beliau ini dari mana," katanya.

Adapun ciri-ciri korban yakni berkuli gelap dan berambut ikal dengan usia diperkirakan di bawah 20 tahun.

Pihak rumah sakit pun mengimbau kepada masyarakat yang mengenali pasien tersebut untuk menginformasikannya kepada pihak keluarga yang bersangkutan.

Baca juga: Koma Usai Minum Minuman Oplosan dan Obat-obatan, Manusia Silver di Bogor Juga Alami Luka di Kepala

Penyebab meninggal dunia

Sebelumnya diberitakan, seorang pria tanpa identitas sedang menjalani perawatan intensif di RS Sentosa, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.

Pria yang diperkirakan usianya masih di bawah 20 tahun tersebut saat ini dalam kondisi koma atau tidak sadarkan sadarkan diri.

Humas RS Sentosa, Iswan Gunawan mengungkapkan, pria yang dikenal dengan panggilan Al itu berprofesi sebagai manusia silver di wilayah Parung.

Hal itu bermula saat pria tersebut diantarkan oleh sejumlah rekannya dalam kondisi tak sadarkan diri pada Minggu (21/9/2025) malam.

"Kondisi sudah tidak sadar tapi masih bernapas, kemudian dilakukan resusitasi di IGD, penanganan, observasi," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (24/9/2025).

Berdasarkan keterangan rekannya, kata dia, pria tersebut tak sadarkan diri usai mengomsumsi minuman oplosan dan obat-obatan.

Akan tetapi, pihak rumah sakit belum mengetahui secara pasti jenis minuman dan obat-obatan yang dikonsumsi oleh pria tersebut.

"Kecenderungan overdosis dan keracunan. Cuma jenis racunan ini kita belum bisa pastikan," katanya.

Setelah beberapa hari menjalani perawatan, kondisi pria tersebut hingga saat ini belum bisa untuk diajak berkomunikasi.

Pihak rumah sakit pun telah berkoordinasi dengan stakeholder terkait seperti Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor dan juga pencatatan sipil.

Namun setelah assessment dilakukan, identitas pasiem tersebut belum diketahui karena tidak ada kecocokan data yang ditemukan.

"Setelah dilakukan perekaman sidik jari pada hari Selasa oleh tim kecamatan dan Disdukcapil, identitas pasien tidak diketahui dan tidak ditemukan," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved