Protes Penutupan Tambang ke KDM, Ternyata Segini Penghasilan Sopir Truk di Bogor, Ikut Kena Getah
Ikutan demo, nasib para sopir truk tambang di Rumpin dan Cigudeg, mengandalkan perusahaan tambang di Parungpanjang.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Tsaniyah Faidah
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Penghentian sementara aktivitas pertambangan di Parungpanjang, menuai reaksi unjuk rasa dari para sopir truk dari Rumpin, Cigudeg dan Parungpanjang, Kabupaten Bogor.
Mereka berdemo karena kini mereka sulit untuk mendapat penghasilan sehari-hari.
Lantas sebesar apa penghasilan para sopir truk tambang di Bogor yang terdampak penutupan perusahaan tambang ini ?.
Rudi, salah satu warga Desa Putat Nurug, Kecamatan Rumpin yang pekerjaannya mengandalkan sektor tambang memberikan penjelasan.
Dia menjelaskan bahwa para sopir truk tambang di Rumpin dan Cigudeg, mengandalkan perusahaan tambang di Parungpanjang.
Sehingga ketika perusahaan tambang di Parungpanjang ditutup, sopir truk tambang di Cigudeg dan Rumpin ikut kena imbasnya.
Mereka terpaksa kehilangan penghasilan atas kebijakan penutupan sementara perusahaan tambang tersebut.
"Kalau penghasilan sopir tergantung jarak, sehari Rp 200 Ribu mah dapet," kata Rudi ditemui TribunnewsBogor.com di pangkalannya, Selasa (30/9/2025).
"Itu buat dapur, buat anak sekolah mah cukup," imbuhnya.
Tidak hanya sopir, para tukang yang bekerja di pangkalan tambang di Rumpin dan Cigudeg kini juga terpaksa nganggur.
Pangkalan ini menampung batu-batu hasil tambang untuk diproses seperti dipecah menjadi kecil dan dikirim sesuai pesanan yang biasanya dipakai untuk pembangunan.
Para kuli bekerja di pangkalan ini dengan tugas menaikan barang ke truk dan ada juga tukang pemecah batu yang disebut warga sebagai kuli ganjur.
"Kalau (penghasilan) yang kuli tergantung, tergantung orang yang rajinnya," kata Rudi.
"Kalau yang rajin, Rp 150 Ribu mah dapet sehari. Sekarang kosong (nganggur), kalau kerja mah gak nangis kali bocah di rumah," imbuhnya.
Kini pangkalan truk tambang di Rumpin sepi tak ada aktivitas kecuali truk yang diam terparkir tanpa pergerakan apapun.
Padahal di satu pangkalan ada lebih dari 100 orang yang bekerja sebagai sopir truk ditambah kuli-kuli.
Sementara pangkalan batu tambang di Rumpin ada banyak.
"100 orang mah ada sopir, yang kuli malah lebih dari 100," katanya.
"Itu sekitar sini doang, ke sono banyak lagi pangkalan," sambung Rudi.
Maka dari itu, dia berharap perusahaan tambang yang ditutup ini bisa kembali diperbolehkan beroperasi.
Sebab warga yang mengandalkan sektor tambang untuk mencari nafkah menjadi sulit.
Apalagi, kata dia, truk tambang di Rumpin kebanyakan merupakan truk roda enam, bukan truk roda 10 atau tronton.
"Semua harapannya itu doang, dibuka doang (operasional perusahaan tambang)," kata Rudi.
Sementara itu di sisi lain, Dedi Mulyadi mempertanyakan soal adanya aksi unjuk rasa para sopir truk tambang atas kebijakannya tersebut.
“Kenapa pada waktu ada yang meninggal, infrastruktur rusak tidak ada yang demo. Yang demo siapa ? Yang demo pasti yang berkepentingan terhadap siklus ekonomi,” kata Dedi Mulyadi atau KDM di Gedung Bakorwil Kota Bogor, Senin (29/9/2025).
Menurutnya sudah banyak korban akibat jalur tambang tersebut.
Berdasarkan catatannya, sudah ada 115 orang yang meninggal dunia di jalur tambang Kabupaten Bogor.
“Yang luka lebih dari 150 orang,” ujarnya.
Ia menegaskan, akan tetap teguh dengan kebijakannya ini.
“Dan saya berdiri tegak di atas semua kepentingan,” ujarnya.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t
| Tebingan di Jalan Sindangresmi Belakang RS Milenia Bogor Longsor, Imbasnya 12 Rumah Terendam Banjir |
|
|---|
| Bikin Bangga! Atlet Beladiri Hapkido Kota Bogor Torehkan Prestasi, Bawa 6 Medali Emas dan 1 Perak |
|
|---|
| Tak Hanya Perpindahan Penduduk, Mentrans Ingin Transmigrasi Ciptakan Ekonomi Inklusif Berkelanjutan |
|
|---|
| Komisi III Ambil Sikap Pasca Rencana Penghapusan 1.940 Angkot Tua, Soroti Nasib Sopir Angkot |
|
|---|
| Dapat Dukungan dari Menbud, Revitalisasi Batutulis Kota Bogor Siap Dilakukan Desember 2025 |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.