Disebut Jadi Kabupaten Termiskin di Indonesia, Pemkab Bogor Klaim Penurunan Jadi 6,25 Persen

data Badan Pusat Statistik (BPS), ia menyebut Kabupaten Bogor menduduki posisi pertama dengan jumlah 401,86 ribu jiwa.

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Ardhi Sanjaya
TribunnewsBogor.com/Muamaruddin Irfani
ANGKA KEMISKINAN DI KABUPATEN BOGOR - Potret rumah warga Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor yang tinggal di gubuk, Kamis (9/10/2025). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyebut Kabupaten Bogor merupakan kabupaten termiskin di Indonesia.

Hal itu disamapaikan Maruarar Sirait dalam rapat bersama Komisi V DPR RI di Jakarta beberapa waktu lalu.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ia menyebut Kabupaten Bogor menduduki posisi pertama dengan jumlah 401,86 ribu jiwa.

Bahkan, Maruarar Sirait juga menyinggung Presiden Prabowo Subianto yang tinggal di wilayah Kabupaten Bogor.

Merespons hal itu, Pemerintah Kabupaten Bogor mengklaim penurunan angka kemiskinan yang signifikan pada tahun 2025.

Persentase penduduk miskin di Kabupaten Bogor turun menjadi 6,25 persen di 2025. Angka tersebut jauh lebih rendah dari persentase penduduk miskin di Provinsi Jawa Barat 7,46 persen dan Nasional 9,63 persen. 

Kepala Bappedalitbang Kabupaten Bogor, Bambam Setia Aji menjelaskan bahwa Kabupaten Bogor menjadi salah satu kabupaten dengan jumlah penduduk miskin terbanyak di Jawa Barat sejak tahun 2007. 

Hal tersebut karena  jumlah penduduk terbesar di tingkat kabupaten/kota, bahkan diperkirakan lebih 6 juta jiwa pada 2025 sesuai Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).

"Walaupun jumlah penduduk miskin 446.790 orang berbanding dengan 6 juta Jiwa penduduk Kabupaten Bogor, Rasio kemiskinan di Kabupaten Bogor ini  justru lebih rendah dari rata-rata provinsi Jawa Barat dan Nasional," ujarnya, Sabtu (22/11/2025).

Menurutnya, ada sekitar 120 ribu jiwa telah keluar dari zona kemiskinan dalam lima tahun terakhir, dengan rata-rata 24 ribu orang per tahun.

Angka ini dianggap sebagai hasil nyata dari berbagai program pemerintah daerah yang menyentuh lapisan masyarakat miskin. 

"Tren penurunan kemiskinan juga tercatat sejak 2021 dengan angka kemiskinan berada di 8,13 persen, kini turun ke 6,25 persen di 2025," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved