Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Angka Kematian Ibu dan Bayi di Kota Bogor Menurun, Dinkes Ingatkan Gejala Hipertensi dan Komplikasi

Angka Kematian Bayi menunjukkan jumlah kematian bayi berusia di bawah satu tahun per 1.000 kelahiran hidup dalam periode tertentu.

Dok Dinkes Kota Bogor
ANGKA KEMATIAN BAYI -- Kadinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno menjelaskan, angka kematian bayi menurun dibanding tahun 2024. Sri Nowo mengingatkan ibu hamil untuk terus memeriksakan kehamilan. 

Selain itu, dilaksanakan pelatihan USG untuk dokter di seluruh puskesmas agar dapat mendeteksi risiko kehamilan lebih dini. Berbagai monitoring dan evaluasi program dilakukan setiap triwulan, termasuk inovasi Lungsur Langsar yang fokus pada pemantauan ibu hamil berisiko tinggi. 

2. Penguatan Kapasitas Tenaga Medis

Upaya peningkatan kualitas pelayanan juga dilakukan melalui pendampingan dokter spesialis kandungan dan anak di puskesmas, yang melibatkan dokter umum, bidan puskesmas, serta bidan praktik mandiri. Tenaga kesehatan juga dibekali dengan pelatihan kegawatdaruratan maternal dan neonatal, serta pelatihan antenatal care (ANC) update agar
mampu memberikan pelayanan kehamilan sesuai standar terbaru.

Selain itu, dilakukan orientasi penyakit jantung bawaan pada bayi baru lahir untuk meningkatkan kemampuan deteksi dini di fasilitas kesehatan.

3. Penguatan Koordinasi dan Kolaborasi

Dalam rangka mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi, dilakukan audit maternal perinatal secara berkala untuk mengevaluasi setiap kasus kematian dan menentukan langkah perbaikan. Dinas Kesehatan juga mengaktifkan grup komunikasi cepat (WAG EMAS) sebagai jalur koordinasi antara puskesmas dan rumah sakit dalam menangani kasus kegawatdaruratan. Selain itu, dilakukan koordinasi lintas sektor dan lintas program,
melibatkan berbagai pihak — mulai dari fasilitas kesehatan, organisasi profesi, hingga
masyarakat — agar penanganan kesehatan ibu dan anak berjalan komprehensif. 

4. Edukasi dan Pemberdayaan Masyarakat

Dinas Kesehatan juga mendorong partisipasi masyarakat melalui kelas ibu hamil dan kelas ibu balita.

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan keluarga tentang tanda bahaya kehamilan, pentingnya pemeriksaan rutin, serta perawatan bayi dan balita di rumah.

Selain itu, dilakukan kunjungan rumah bagi ibu hamil risiko tinggi, sehingga kondisi ibu dan janin dapat terpantau langsung oleh tenaga kesehatan.

Partisipasi masyarakat sangat penting untuk pencegahan kematian ibu dan bayi karena meningkatkan kesadaran kesehatan dan cakupan pelayanan kesehatan, memungkinkan deteksi dini komplikasi, serta memperkuat kepercayaan dan mengatasi misinformasi.

Melalui kegiatan seperti Posyandu, masyarakat berperan aktif dalam menyukseskan program kesehatan, mulai dari penyuluhan gizi hingga pemantauan kehamilan. 

Manfaat partisipasi Masyarakat :

1. Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan:

Masyarakat yang aktif menjadi lebih sadar akan pentingnya perawatan kesehatan ibu dan anak, termasuk gizi seimbang, praktik sanitasi, dan tanda bahaya kehamilan.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved