Peran Oknum TNI di Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Pakar Curiga Bukan Otak Pelaku

Keterlibatan adanya oknum TNI di kasus kematian kacab bank BUMN Cempaka Putih Jakarta Mohamad Ilham Pradipta akhirnya terkuak.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Naufal Fauzy
Kolase Kompas TV
PEMBUNUHAN KACAB BANK - Foto CCTV TKP saat penculikan dan foto Reza Indragiri. Terkuaknya keterlibatan oknum TNI di kasus kematian kacab bank BUMN Cempaka Putih Jakarta Mohamad Ilham Pradipta masih menimbulkan pertanyaan 

"Dari apa yang kami perbincangkan, terus terang saya belum menangkap adanya indikasi atau tanda-tanda bahwa oknum tersebut berkedudukan sebagai orang yang mengotaki," imbuhnya.

Reza curiga oknum TNI ini bukan orang yang mendalangi atau orang yang paling punya kepentingan bagi peristiwa pembunuhan tersebut.

Meski memang jika tidak ada oknum yang terlibat, menurutnya memang sulit disangkal.

"Oknum yang terlibat tampaknya sulit untuk disangkal. Tapi sekali lagi kita ingin menempatkan oknum ini pada klaster yang mana?," kata Reza.

"Kalau kita berasumsi atau menduga-duga, berspekulasi bahwa mereka merupakan dalang, merupakan paling berkepentingan, maka semestinya di kepala mereka harus bisa dicek ada tidaknya target, insentif, sumber daya, dan risiko sebagai empat elemen yang harus mereka kalkulasi sebelum melancarkan peristiwa ini," ujar Reza.

"Kalau empat unsur itu tidak tersedia di kepala mereka, maka sekali lagi saya terus terang tidak begitu yakin juga bahwa oknum-oknum tersebut bisa ditempatkan pada kluster pertama yaitu sebagai pihak yang menjadi dalang atau pihak yang mengotaki atau pihak yang paling berkepentingan bagi terjadinya peristiwa ini," ungkapnya.

Diketahui, penculikan kepala cabang bank BUMN ini terjadi pada 20 Agustus 2025 di area parkir sebuah supermarket di kawasan Jakarta Timur.

Kemudian pada 21 Agustus 2025, keesokan paginya, korban ditemukan tergeletak tak bernyawa di sebuah lahan kosong di wilayah Cikarang, Kabupaten Bekasi.

Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan, seperti mata, tangan, dan kakinya terikat lakban, lalu tubuh penuh luka lebam.

Tak waktu lama, kemudian polisi membekuk empat pelaku yang berperan sebagai penculik yang berinisial RW, AT, RS, dan RAH.

Lanjut penangkapan empat orang yang disebut aktor intelektual berinisial C alias Ken, DH alias Dwi Hartono seorang pengusaha muda, YJ dan AA.

Selanjutnya polisi terus melakukan penangkapan sampai kemudian total yang diamankan mencapai 15 orang.

"Setidaknya kami update ada 15 orang yang diamankan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dikutip dari Youtube Kompas TV, Selasa (26/8/2025).

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved