Kondisi Balita di Bengkulu yang Alami Cacingan, Keluar dari Mulut dan Hidung, Kini Masih Dirawat

Sebelumnya menimpa balita malang di Sukabumi hingga meninggal dunia, kali ini menimpa seorang balita di Bengkulu.

Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNBENGKULU.COM/YAYAN HARTONO
Balita 1 tahun 8 bulan di Seluma yang keluar cacing dari mulut dan hidung dirujuk ke RSUD M. Yunus untuk penanganan maksimal. Hasil rontgen menunjukkan cacing gelang di perut pasien telah menggumpal. 

Pada saat demam tersebut, cacing mulai keluar dari hidung dan mulut pasien.

"Oleh orang tua, kemarin, 14 September 2025, pasien diantar ke kami. Saat ini sedang kita rawat intensif," kata Eva.

Direktur RSUD Tais menuturkan, penyebab pasien terjangkit penyakit cacing ini berkaitan dengan pola hidup yang tidak sehat.

Pasien sering bermain di tanah tanpa memakai sandal, lalu tanpa mencuci tangan dan kaki langsung menyantap makanan menggunakan tangan.

"Jadi, telur cacing ini menempel di tangan dan masuk ke mulut. Berkembang biak di perut hingga menjadi banyak seperti ini," ungkap Eva Debora.

Menyikapi hal tersebut, dr. Eva mengingatkan para orang tua untuk selalu menjaga kebersihan anak.

Jika keluar rumah, biasakan memakai sandal dan yang terpenting cuci tangan serta kaki sebelum makan.

"Terpenting juga, setiap enam bulan atau setahun sekali berikan obat cacing pada anak. Ini penting agar anak terhindar dari penyakit cacing ini," pesan Eva Debora.

Sebelumnya, kasus bayi meninggal karena cacingan terjadi di Sukabumi, Jawa Barat. Kasus itu pun viral di media sosial.

Kisah Raya ini langsung jadi sorotan publik, terlebih setelah video Raya yang sedang dirawat di rumah sakit dan video yang memperlihatkan sejumlah cacing diangkat dari tubuh Raya tersebar di media sosial.

Salah satu pengunggah video Raya adalah akun Facebook Rumah Teduh yang menyebarkan video saat Raya dirawat di Intensive Care Unit (ICU). 

Kepala Desa Cianaga, Wardi Sutandi, Raya membenarkan Raya merupakan warganya.

Raya yang meninggal pada 22 Juli 2025 lalu, merupakan anak dari pasangan Udin (32) dan Endah (38).

Menurut Wardi, orang tua Raya memiliki keterbelakangan mental sehingga daya asuh pada Raya berkurang.

"Kedua orang tuanya memiliki keterbelakangan mental, sehingga daya asuh terhadap anaknya kurang, tidak tahu persis bagaimana kondisi anaknya,” kata Wardi kepada awak media di RSUD Sekarwangi Cibadak, Selasa (19/8/2025).

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved