Diam-diam Penyidik Temukan 2 Bukti Penting Kasus Kematian Dosen Dwi, Bikin AKBP Basuki Tak Berkutik
Ternyata penyidik kepolisian telah menemukan dua bukti penting dalam kasus kematian dosen Dwi. Bukti tersebut membuat AKBP Basuki panik dan grogi.
Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
Ringkasan Berita:
- Dua bukti penting—laptop dan HP Dwi—berhasil diamankan polisi, dan AKBP Basuki disebut panik saat penyidik hendak membawanya.
- Keluarga makin curiga pada Basuki karena gelagatnya yang janggal.
- Polisi menyebut Dwi diduga meninggal karena sakit, namun penyelidikan soal kemungkinan unsur pidana masih terus dilakukan.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Terbongkar dua bukti penting yang ditemukan kepolisian terkait dengan kasus kematian dosen muda Universitas 17 Agustus 1945 ( Untag) Semarang bernama Dwinanda Linchia Levi.
Ternyata penyidik berhasil mengamankan barang bukti milik korban yang diduga ada kaitannya dengan kematian sang dosen.
Di momen penyidik mengambil barang bukti penting tersebut, sang saksi kunci tewasnya dosen Dwi, AKBP Basuki kabarnya langsung panik.
Hal tersebut diungkap oleh pengacara keluarga korban yakni Zainal Abidin Petir.
Kepada awak media, Petir mengurai sederet fakta terkait kematian Dwi yang dianggap janggal.
Diwartakan sebelumnya, Dwi ditemukan tewas dengan kondisi tanpa busana di dalam kamar kosannya di kostel Jalan Telaga Bodas Raya nomor 11 Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang.
Jasad Dwi pertama kali ditemukan oleh AKBP Basuki sekira pukul 05.30 Wib pada Senin (17/11/2025).
Belakangan diketahui bahwa AKBP Basuki telah lama tinggal bareng dosen Dwi.
Hal itu sontak menjadi sorotan karena Dwi diketahui berstatus lajang alias belum menikah.
Sementara AKBP Basuki adalah seorang perwira kepolisian berusia 56 tahun yang sudah punya istri.
Curiga dengan sosok AKBP Basuki, keluarga mendiang Dwi pun mengurai beberapa hal aneh yang dilakukan oleh saksi kunci tersebut.
Petir bercerita bahwa polisi telah menemukan dua bukti penting kasus kematian dosen Dwi.
Dua bukti tersebut adalah laptop dan HP milik Dwi.
Namun saat polisi hendak membawa dua bukti penting tersebut, AKBP Basuki sempat mengadangnya.
Basuki sempat meminta laptop dan HP korban untuk ia amankan sendiri.
Mendengar permintaan itu, tim penyidik Inafis Polda Jateng menolaknya.
"Ada (bukti penting berupa) laptop. Laptop itu kan tadinya mau diminta oleh AKBP (Basuki), oh enggak bisa, ini untuk barang bukti (kata Inafis kepolisian). Kemudian (Basuki) minta HP juga," pungkas Zainal Abidin Petir dilansir TribunnewsBogor.com dari video Tribun Jateng, Jumat (21/11/2025).
Lebih lanjut, Petir pun mengungkap gelagat tak wajar AKBP Basuki saat pemeriksaan di TKP.
Momen tersebut lantas membuat keluarga makin curiga dengan Basuki.
Sebab saat bertemu dengan penyidik, AKBP Basuki kabarnya berperilaku seperti orang grogi.
Pun saat dilarang membawa barang bukti milik korban, Basuki tak berkutik.
"Anehnya, dengan Inafis, Inafis kan pangkatnya enggak tinggi, AKBP kan tinggi, (Basuki) selalu manggil (Inafis) 'ndan', artinya dia dalam keadaan grogi, panik dan bingung. Jadi ketika mau ambil laptop pun enggak boleh (kata Inafis), (kata Basuki) 'siap ndan, siap ndan'. Kenapa selalu ngomong siap ndan? pasti dalam keadaan panik. Nah keadaan panik, bingung itu karena ada apa? kalau enggak ada apa-apa enggak usah panik bingung," ungkap Zainal Abidin Petir.
Tak cuma itu, keluarga juga curiga dengan AKBP Basuki usai dikirimi chat.
Diungkap bude korban, ia sempat dikirimi chat berupa foto-foto oleh AKBP Basuki guna mengabari kalau Dwi tewas.
"Diketahui adalah AKBP B (Basuki) itu ngirim ke keluarga yang di Purwokerto. Foto itu sudah dikirim, ada bercak di paha, bercak kayak masih mengalir segar itu darahnya, kemudian di perut. Itu menurut pengakuan Tiwi yang di Purwokerto, Tiwi itu budenya," kata Zainal Abidin Petir.
Tapi foto-foto tersebut mendadak dihapus oleh AKBP Basuki setelah dikirim.
"Belum sempat foto dan gambar itu disimpan, itu ditarik lagi oleh pengirimnya (oleh Basuki). Belum sempat kesimpan. Tapi saya sudah menelusuri banyak barang bukti yang sekarang dibawa oleh polisi," imbuh Zainal Abidin Petir.
Atas perangai tak wajar itulah keluarga meminta agar AKBP Basuki diperiksa secara intensif.
Baca juga: Siasat Licik AKBP Basuki Agar Bisa Tinggal Bareng Dosen Dwi di Hotel, Korban Sampai Tewas Kelelahan
Penyebab kematian
Sementara itu terkait kasus kematian dosen dwi, pihak kepolisian mengurai hasil pemeriksaan medis sementara.
Kapolsek Gajahmungkur AKP Nasoir menyebut bahwa kematian dosen Dwi bukan karena pembunuhan.
Dosen usia 35 tahun itu meninggal dunia diduga karena sakit.
Sebab sebelum menghembuskan napas terakhir, Dwi sempat menjalani pengobatan di rumah sakit.
AKBP Basuki lah yang menemani Dwi berobat ke rumah sakit pada Minggu (16/11/2025) atau sehari sebelum korban tewas.
Baca juga: Akhirnya AKBP Basuki Akui Punya Hubungan Asmara dengan Dosen Untag, Sudah 5 Tahun Tinggal Bareng
Dari catatan rekam medis korban, tercatat bahwa tensi darah Dwinanda menunjukkan angka tinggi yakni 190 mmHg dan kadar gula darah 600 mg/dl.
"Penyebab kematian korban diduga karena sakit. Sebab, dua hari berturut-turut (15-16 November 2025) korban berobat ke Rumah Sakit Tlogorejo Semarang," ungkap AKP Nasoir.
Perihal kondisi jasad korban, polisi mengungkap bahwa tidak ditemukan tanda kekerasan di jenazah Dwi.
Kendati demikian hingga kini polisi masih menyelidiki kasus tersebut apakah kematian Dwi ada unsur pidananya atau tidak.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News
Dwinanda Linchia Levi
dosen
AKBP Basuki
Zainal Abidin Petir
Semarang
tewas
Purwokerto
pengacara
AKP Nasoir
| Terbongkar Siasat AKBP Basuki Agar Tinggal Bareng Dosen Dwi, Korban Tewas Karena Aktivitas Berlebih |
|
|---|
| Cara AKBP Basuki Sembunyikan Simpanan Sejak 2020, Dosen Untag Dimasukkan Satu KK dengan Istri |
|
|---|
| Akhirnya AKBP Basuki Akui Punya Hubungan Asmara dengan Dosen Untag, Sudah 5 Tahun Tinggal Bareng |
|
|---|
| Aktivitas Terakhir AKBP Basuki Bareng Dosen Untag Sebelum Tewas di Hotel, Levi Buka Baju Sendiri? |
|
|---|
| Isi Chat AKBP Basuki Usai Dosen Tewas Tanpa Busana di Hotel, Panik Saat Polisi Pegang Bukti Penting |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bogor/foto/bank/originals/bukti-akbp-basuki-di-kematian-dwi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.