Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Roadshow 2025, Najwa Shihab Gelorakan Semangat Mahasiswa: Nyalakan Potensi dengan Kerendahan Hati

Najwa Shihab menegaskan bahwa konsistensi dan cinta terhadap profesi adalah bentuk lain dari kerendahan hati

istimewa
CAMPUS ROADSHOW 2025 -- Jurnalis senior, Najwa Shihab hadir sebagai narasumber dalam ajang Campus Roadshow 2025 di IPB University. Najwa Shihab berbagi makna tentang perjalanan, keberanian, dan kerendahan hati. 

Selalu ada tangan lain yang membantu, memberi ruang, atau sekadar percaya bahwa kita mampu.

“Di mana kita bisa kasih kesempatan orang lain untuk bertumbuh, maka jadilah seperti Raditya Dika,” lanjut Najwa.

Di antara tepuk tangan dan tatapan kagum mahasiswa, kalimat itu menggema sebagai pengingat lembut tentang arti kesuksesan yang sejati.

Bahwa keberhasilan bukan diukur dari seberapa tinggi seseorang berdiri, tapi seberapa banyak orang lain bisa ikut tumbuh karena kehadirannya.

Najwa Shihab menekankan bahwa kerendahan hati tidak hanya soal sikap personal, tapi juga tentang cara kita memaknai profesi dan dampak yang kita berikan pada orang lain.

Ia menjelaskan pentingnya peran jurnalis di era informasi yang serba cepat.

“Saya merasa profesi kita [jurnalistik] mulai sangat diperlukan. Karena di tengah dunia yang sangat perlu informasi, kita yang menentukan informasi apa yang diberikan,” katanya.

Dalam konteks itu, kerendahan hati muncul sebagai kemampuan untuk tetap belajar, mendengar, dan menempatkan diri bukan di atas orang lain, melainkan di tengah proses yang lebih besar dari diri sendiri.

Tidak berhenti di pencapaian pribadi, tetapi juga memberi ruang agar orang lain bisa bertumbuh.

Najwa menegaskan kembali, bahwa kemurahan hati adalah salah satu ciri utama orang sukses.

Ia membandingkan dengan sosok Raditya Dika, yang menurutnya selalu memberi kesempatan pada orang lain setelah mendapatkan kesempatan sendiri.

Di akhir sesi, Najwa Shihab menekankan pentingnya kesadaran terhadap diri sendiri dan tanggung jawab terhadap orang lain.

Kerendahan hati, menurutnya, adalah fondasi agar potensi tidak berhenti pada diri sendiri, tapi juga menyalakan orang lain untuk tumbuh.

Ia menegaskan bahwa perjalanan menyalakan potensi bukan soal ego atau popularitas, tetapi tentang keberanian berbagi ruang, belajar dari pengalaman, dan tetap rendah hati meski sorotan menyorot.

“Kita enggak pernah tahu potensi, kalau kita enggak merawat hal kecil itu, dia tidak akan menjadi besar,” ujarnya

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved